Kediri (Jatimsmart.id) – Terbatasnya aktivitas di tengah pandemi Covid-19 ini, menyebabkan banyak masyarakat mengalami kejenuhan. Di rumah saja, melahirkan beragam hobi dan kebiasaan baru. Hal tersebut dibaca sebagai peluang oleh pembudidaya Ikan Guppy di Kabupaten Kediri. Virus Guppy disebar melalui multi platform untuk menumbuhkan minat dan kecintaan masyarakat. Omzet dari ikan mungil ini pun meningkat tajam hingga dua kali lipat.
Manisnya berbisnis ikan hias air tawar ini tengah dirasakan oleh Yacob Bastian Elbash, pembubidaya Guppy di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Tak tanggung-tanggung, kini omzet dari berbisnis ikan mungil ini mencapai belasan juta rupiah perbulannya dengan pasar hampir seluruh nusantara, melalui online.
Memanfaatkan ruang bekas garasi tak terpakai di rumahnya, bisnis ini sebenarnya telah digeluti Yacob sejak setahun terakhir. Namun, bapak dua anak ini melihat ada peluang besar di tengah terbatasnya aktivitas masyarakat di masa pandemi ini. Di rumah saja, membuat banyak masyarakat melahirkan beragam hobi dan kebiasaan baru.
“Pasarnya memang luas, tinggal kreativitas kita sebagai pembudidaya untuk menarik minat masyarakat, meningkatkan omzet,” kata Yacob.
Untuk itu, Yacob mengeluarkan berbagai jurus untuk menggaet masyarakat. Virus Guppy ia sebar melalui multi platform dengan konten-konten menarik, baik di Instagram maupun video melalui Youtube. Cara ini pun terbukti ampuh, untuk meningkatkan omzet hingga dua kali lipat.
Ikan Guppy sendiri dijual secara berpasangan. Harganya bervariasi, tergantung jenis ikan dan ukuran. Seperti Albino Full Red, Yacob menjualnya dengan harga Rp. 50.000 perpasang. Singa Blue Tail dihargai Rp. 300.000 perpasang. Hingga paling mahal jenis Albino Toxedo Big Red Ear yang dijual dengan harga Rp. 2.000.000 perpasangnya.
Sementara untuk perawatan, ikan yang berasal dari Amerika Selatan ini sendiri terbilang cukup mudah. Pembudidaya hanya cukup memberikan makan ikan dengan pelet, serta rajin mengganti air. Dengan modal kecil pun, pembubidaya akan meraup untung besar dengan hasil peranakan ikan yang cepat dan jumlah yang banyak. Dengan pasar yang juga masih terbuka lebar membuat bisnis tersebut cocok untuk masyarakat yang ingin memulai usaha baru di tengah pandemi ini. (ydk/jek)