Lamongan (Jatimsmart.id) – Wingko merupakan jajanan khas Indonesia khususnya dari pulau Jawa. Wingko terbuat dari kelapa muda yang dicampur dengan tepung beras ketan serta gula pasir, sehingga menghasilkan rasa yang manis dan legit beraroma kelapa serta teksturnya yang empuk dan kenyal membuat wingko memiliki banyak penggemarnya. Wingko ini seringkali dijadikan sebagai oleh – oleh. Namun darimanakah asal usul wingko? Secara sejarahnya wingko berasal dan pertama kali muncul pada tahun 1900-an di kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, akan tetapi masyarakat Semarang mengakui wingko adalah makanan atau jajanan khas Semarang.
Disebutkan bahwa pada saat itu ada masyarakat keturunan Tionghoa bernama Loe Soe Siang yang tinggal di Babat Lamongan, beliau tercatat sebagai orang pertama yang membuat atau memproduksi wingko sebagai barang dagangannya. Tetapi saat itu pada tahun 1944 keadaan daerah Lamongan menjadi kacau balau akibat kekalahan Jepang, sehingga keturunan dari Loe Soe Siang yaitu Loe Lan Hwa ini memutuskan untuk berpindah tempat ke Semarang. Kepindahannya di Semarang ini tidak membuat mereka berhenti memproduksi wingko, justru mereka mengenalkan wingko ini ke masyarakat Semarang pada tahun 1946. Masyarakat Semarang pun menyukai wingko dan bertanya kepada loe lan hwa apa nama makanan ini dan dia menjawab “Wingko Babat”. Kata Babat menandakan asal usul dari makanan tersebut.
Hingga saat ini keturunan loe soe siang masih memiliki toko wingko yang masih berdiri tegak mempertahankan rasa wingkonya yang khas empuk, manis, dan gurih. Loe Lan Ing merupakan nama keturunan loe sioe siang yang keempat sekaligus menjadi nama toko oleh – oleh wingko yang ada di Babat, Lamongan. Tak hanya menjual wingko, sekarang toko ini juga menjual banyak oleh – oleh lain khas Babat, seperti keripik belut dan yang utama adalah wingko babat yang dibuat diatas tungku batu. Mereka masih menggunakan tungku batu untuk membuat wingko, dan mempertahankannya hingga saat ini agar mendapatkan cita rasa yang khas Loe Lan Ing.
“Sebagai orang yang bukan dari babat, saya suka sekali beli wingko yang ada di loe lan ing ini karena aroma dan rasanya itu masih khas seperti jaman dulu saya SD hingga saat ini masih sama persis rasanya”, ujar bu Nunung salah satu pelanggan wingko babat loe lan ing yang berasal dari Bojonegoro.
Memang saat ini banyak masyarakat yang mengetahui tentang wingko babat, dan bahkan bisa membuatnya sendiri dirumah. Oleh sebab itu sekarang wingko babat memiliki banyak versi, seperti kata Supriiyadi Gondokusumo pada puisinya “Suatu saat nanti wingko babat akan terkenal diseluruh dunia, seperti pizza dari italia”.
“Puisinya betul sekali mbak, saya yang dari Jakarta juga sampai jauh – jauh ke Wingko Babat Loe Lan Ing juga ingin mencoba wingkonya yang katanya enak banget dan beda rasanya sama yang dijual dipasaran. Dan ternyata memang terbukti rasanya lebih khas manis gurih” ujar bu Kiki pelanggan Wingko Babat LLI asal Jakarta.
Kini saatnya kamu yang belum pernah mencoba wingko babat loe lan ing untuk cobain sendiri rasa dan teksturnya. Buktikan apakah rasa dan teksturnya berbeda dari wingko babat yang lain, yuk cobain wingko babat. (han)