Kediri (Jatimsmart.id) – Temuan limbah diduga Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kediri terus meluas. Keberadaan limbah yang sangat mengganggu dengan bau menyengat ini ditemukan di bekas galian lahan milik warga, di Lingkungan Pagut dan Bulurejo, Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Sedikitnya ada 5 titik, diantaranya di lahan milik Saropah, Ali, dan Lastri.
Di lingkungan sentra perajin batu-bata merah ini, ratusan karung diduga slag aluminium itu ditemukan sebagai bahan urukan galian. Warga tak mengetahui secara pasti isi karung yang ditawarkan gratis oleh Solikin, warga Jegles, Blabak, Kota Kediri itu. Warga hanya perlu membayar ongkos angkut untuk limbah yang perantara sebut sebagai tanah uruk dan pupuk itu.
“Sudah satu bulanan kemarin, pak Solikin yang menawari. Katanya pupuk bisa menyuburkan tanah. Katanya gratis, hanya minta ongkos angkut Rp 50 ribu untuk satu truknya,” kata Lailatul Mahmudah, anak kandung Saropah saat ditemui dirumahnya. Rabu (11/12).
Saropah awalnya memesan 10 truk, namun karena belum memiliki uang, Saropah hanya membayar separoh dari yang ia pesan. Ia tak menaruh curiga karena sebagian warga lain, mengambil ‘pupuk dan tanah uruk’ yang sama dari Solikin.
“Ibuk baru bayar Rp. 250 ribu. Tapi tau gini ya kita stop untuk pengirimannya lagi, kita tidak mau. Baunya bikin sesek,” imbuhnya. Bahkan, menurut Lailatul, Solikin tidak mempermasalahkan kalau pun ia harus menghutang, selama ia mau menerima limbah tersebut. Hingga kini, 14 truk telah dikirim ke lahan belakang rumahnya itu. Pengiriman selalu dilakukan malam hari.
Sejak Kota Kediri turun hujan beberapa waktu lalu, Saropah mendapat keluhan dari warga dengan bau yang menyengat ini.
“Baru tau ya kemarin Satpol PP datang. Sebelumnya warga ya ngeluh. Saya sendiri sesek. Suami juga bilang, ‘buk, adik jangan diajak ke belakang, nanti sakit’,” kata Lailatul menirukan bicara suaminya.
Selain menghasilkan bau yang menyengat , limbah-limbah yang disebut dikirim dari Sidoarjo tersebut juga membuat tanaman warga rusak akibat panas yang dihasilkan. Warga berharap, agar pihak pemberi kembali mengambil limbah-limbah tersebut , untuk dibuang.
Sebelumnya, penemuan limbah diduga B3 terjadi di Desa Maesan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Limbah dalam ratusan karung itu dipergunakan sebagai talut sungai di lahan milik Badrul Munir. Kasus tersebut telah ditangani Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri dan Polres Kediri Kota. (ydk)