Surabaya (Jatimsmart.id) – Melalui sambungan Video Conference (Vidcon), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyapa sejumlah tenaga medis RS dr Soetomo, Surabaya. Khofifah memberi dukungan dan memompa semangat para petugas medis yang saat ini menjadi garda terdepan dalam menangani wabah Virus Corona jenis baru (COVID-19).
Dalam Video Conference tersebut, Khofifah menanyakan kabar, situasi, dan kondisi tim paramedis selama menangani wabah ini. Juga kendala-kendala secara khusus yang dihadapi para dokter dan tenaga medis serta pemberian gizi bagi mereka.
“Assalamualaikum. Saya Khofifah bersama Pak Wagub, Pak Sekda dan Pimpinan RS dr. Soetomo. Mohon informasi kondisinya rekan-rekan medik di lapangan? Kendala apa saja yang dihadapi, dan tingkat kesulitannya seperti apa ?,” tanya Khofifah.
“Selain itu, bagaimana dengan pembagian waktu istirahat, sirkulasi jaga semua rekan-rekan selama pelayanan ? Apakah ada rekomendasi khusus dari para tim medik untuk bisa menjaga stabilitas kita berapa hari, berapa minggu bertugas, berapa hari atau berapa minggu istirahat seperti apa?,” tambah Khofifah.
Pertanyaan tersebut langsung disambut hangat oleh Dokter Spesialis Paru RSUD dr Soetomo, dr Wahyu yang mengatakan saat ini dirinya bertugas menjadi Tim Penere di RSUD dr. Soetomo Surabaya dam telah merawat 10 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Diantaranya 3 pasien menggunakan ventilator.
BACA JUGA :
- Bupati Kediri Imbau Warga di Perantauan untuk Tunda Mudik
- Antisipasi Puncak Penyebaran COVID-19, Pemprov Jatim Siapkan Skema Mitigasi
- Terkait Pemudik, Pemerintah Kota Kediri Bersiap Antisipasi Segala Hal
“Kami informasikan, ada empat orang yang sudah diperbolehkan pulang. Tiga orang yang kondisinya stabil, satu orang sudah konversi negatif. Jadi kami sudah koordinasi dengan Dinas. Jadi nanti pasien akan melakukan isolasi diri di rumah. Tapi akan tetap kita pantau bersama rekan-rekan kita,” ujar dr Wahyu.
Mengenai waktu istirahat, lanjut dia, hal tersebut masih bisa terkendali. Saat ini dibantu dengan dua orang PPDS Paru, PPDS Anastesi, lima perawat yang bertugas.
“Jadi begini bu karena kita sudah kontak dengan pasien yang terkonfirmasi. Tetap kita pantau teman-teman, apakah ada keluhan atau tidak. Kalau memang ada keluhan akan ada pemeriksaan. Minimal untuk screening. Jadi sebaiknya ada pemeriksaan. Untuk jam kerjanya satu minggu kalau bisa ada penggantinya, karena memang cukup,” paparnya.
Di akhir Video Conference, Khofifah menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tenaga medis di seluruh rumah sakit di Jawa Timur yang telah bekerja keras selama masa darurat COVID-19.
BACA JUGA :
- Cerita Tim Media Center Tanggap COVID-19, Kerja 24 Jam hingga Diomelin Emak-emak yang Mau Mantu
- Kisah Pilu Tenaga Medis Bergelut Maut Melawan Corona
“Apresiasi setinggi-tingginya dan terimakasih sebesar-besarnya bagi semua tenaga medis yang saat ini sedang ikhtiar menyelamatkan banyak manusia. Semoga selalu diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT. Aamiin,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Menurut Khofifah, peran petugas medis baik itu dokter, perawat dan yang lainnya saat ini sangat penting. Kerja keras yang ditunjukkan mereka pun berbuah hasil yang signifikan, dimana Minggu (5/4) jumlah pasien sembuh kembali bertambah sebanyak 8 orang.
Sehingga total keseluruhan pasien sembuh menjadi 38 orang. Artinya rasio kesembuhan tersebut mencapai 20,3 persen dari jumlah pasien terkonfirmasi positif di Jatim.
“Ini semua tidak akan terwujud tanpa kerja keras yang dilakukan seluruh tenaga medis di Jawa Timur. Salam hormat dari saya untuk seluruh dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya. InsyaAllah situasi ini akan segera berakhir,” ujar Khofifah.
BACA JUGA :
- Gunakan Dua Mobil PMK, Polres Kediri Lakukan Penyemprotan Disinfektan
- Nasi Bungkus Polres Blitar, Ringankan Warga Terdampak COVID-19
- Seluruh Pelosok Desa di Kediri Disterilisasi, Warga Diminta Patuhi Imbauan Pemerintah
“Mari kita bersama-sama membantu para dokter dan para medis untuk melawan COVID-19. Mari sama-sama lawan pandemi ini dengan cara dirumah saja,” imbuhnya.
Per Minggu (5/4), total pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim mencapai 187 orang atau bertambah 35 orang dibandingkan hari sebelumnya yakni sebanyak 152 orang. Sedangkan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi sebanyak 10.636 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 926 orang, dan pasien yang meninggal mencapai 14 orang. (ad)