Kediri – Libur Idul Fitri 1440 H, PT Pertamina MOR 5 dan Hiswana Migas Kediri, pastikan stok Elpiji terutama ukuran 3 Kg aman dan tercukupi.
Kondisi ini beralasan, lantaran MOR 5, Rayon 5, PT Pertamina Persero dan DPC Hiswana Migas sudah melakukan antisipasi dalam menyikapi hal tersebut.
Keterangan Senior Sales Executive (SSE) Elpiji MOR 5, PT Pertamina Persero, Agung Nurhananto kepada Jatimsmart.id menjelaskan bahwa pihaknua telah mengantisipasi dan terus melakukan pemantauan terkait ketersediaan Elpiji, utamanya 3 Kg saat libur Idul Fitri.
” Untuk hari libur seperti hari minggu dan cuti bersama, Pertamina tetap operasional dan tetap menyalurkan Elpiji. Untuk libur, hanya hari H saja, yakni 5 Juni dan kondisi penyaluran elpiji tetap lancar,” kata Agung Nurhananto, usai melakukan monitoring dan pantauan bersama DPC Hiswana Migas Kediri, Senin (3/6/2019) Siang.
Hal senada, juga disampaikan Iswahjudi Ibrahim, Sekretaris DPC Hiswana Migas Kediri, bahwa hasil sidak hari ini, kondisi elpiji 3 kilogram di pangkalan dalam kondisi aman. Bahkan, stok barang selalu ada dan mencukupi bagi masyarakat
” Ada Satgas yg selalu memantau kondisi elpiji di masyarakat dan ada pangkalan siaga yang siap melayani. Jadi, masyarakat secara umum tidak perlu kuatir ” kata Iswahjudi.
Menurutnya, meski memasuki hari libur yang terhitung untuk 30 Mei, 1, 2 dan 6 Juni Pertamina tetap melakukan penyaluran Elpiji 3 kilogram. Dan, untuk hari libur pada 5 Juni, saja.
” Meski 5 Juni bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, libur. Tapi, secara stok dan pelayanan dijamin aman dan lancar ” pungkasnya.
Sekedar diketahui, selama Bulan Ramadhan tahun ini, Pertamina melakukan penambahan Elpiji 3 kiloan, sebanyak 397 ribu 600 tabung. Dan, jumlah ini mengalami kenaikan dibandingkan konsumsi rutin tiap harinya diwilayah eks Karisidenan Kediri yang mencapai 178 ribu 500 tabung.
Disamping itu, penambahan kuota 7 sampai 9 persen dari jumlah tersebut akan dilakukan, apabila permintaan pasar semakin tinggi. Bahkan bisa jadi, kondisi akan mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 6-7 persen. (ad/sam)
Baca Juga :