Surabaya (Jatimsmart.id) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Polda Jatim telah berkoordinasi untuk menertibkan dan menindak tegas geng remaja yang kerap bertindak anarkis di seluruh Jawa Timur. Langkah ini ditempuh menyusul maraknya aksi kekerasan dan kriminalitas yang melibatkan remaja belasan tahun khususnya di Surabaya.
“Pemprov akan terus koordinasi dengan kepolisian akan menertibkan dan tidak akan membiarkan segala bentuk aksi kekerasan. Apalagi jika sudah sampai pada upaya menghilangkan atau membahayakan nyawa seseorang. Kami akan melakukan penertiban dan tindak tegas bagi geng-geng remaja yang meresahkan masyarakat ini,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu 23 Oktober 2019.
Khofifah sangat prihatin atas aksi geng remaja yang melakukan kekerasan hingga menghilangkan nyawa orang lain yang terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur. Khofifah menyebut aksi tersebut merupakan ancaman buat ketertiban dan keamanan masyarakat. Mereka harus dibina tetapi perlu tindakan tegas.
Menurutnya, kenakalan remaja yang marak terjadi di Jawa Timur belakangan ini akibat dua faktor penting yakni faktor lingkungan keluarga dan juga faktor lingkungan pergaulan termasuk media sosial. Kedua faktor tersebut, kata dia, sangat mempengaruhi pemikiran, perilaku, pola kehidupan, dan tumbuh kembang anak.
Seperti diketahui, dalam waktu sebulan terakhir cukup banyak aktivitas geng berusia remaja yang melakukan aktivitas yang menjurus ke kekerasan dan kenakalan remaja.
Sebut saja di Kota Surabaya ada dua kubu geng yang hingga kini berseteru yaitu geng KP Jawara dan geng All Star yang menggunakan kekerasan dengan senjata celurit, gergaji, pisau hingga gasper besi.
Begitu juga awal bulan lalu aksi kekerasan geng remaja putri juga terjadi di Kabupaten Magetan. Seorang siswi salah satu SMK diserang geng putri dan berujung korban mengalami luka dan trauma hingga dilarikan ke rumah sakit. (*)