Kediri – Pada era tahun 80 hingga 90-an, ayam hutan masih banyak dijumpai bahkan di lingkungan sekitar rumah. Tetapi belakangan, populasinya terus menurun akibat perburuan secara liar. Sekelompok warga di Kabupaten Kediri membentuk sebuah komunitas pelestarian ayam hutan, cegah kepunahan.
Komunitas ini memiliki misi untuk mencegah populasi ayam hutan dari kepunahan, dengan cara usaha penangkaran dan pemberian edukasi kepada masyarakat tentang larangan berburu ayam hutan.
Komunitas ini bernama Asosiasi Pelestari Ayam Hutan Indonesia (APAHI) Kabupaten Kediri. Lahir satu setengah tahun lalu. mereka berdiri karena rasa keprihatinan terhadap ancaman kepunahan leluhur dari ayam kampung asli Indonesia tersebut. Sehingga mereka terus berupaya untuk cegah kepunahan ayam hutan.
baca juga :
- Kasus Jerat Masih Mengancam Harimau dan Satwa-satwa Dilindungi
- Sembelih Sapi Betina Produktif, Terancam Pidana dan Denda Rp 300 Juta
“Kita sosialisasi terus ke temen-temen, istilahnya itu jangan sampai ada penangkapan ayam hutan secara liar,” kata .Yanto Sule, Ketua II Apahi Kabupaten Kediri
Selain itu, anggota APAHI terus memperbanyak populasi ayam hutan melalui upaya penangkaran, untuk cegah kepunahan
Sementara itu Ayam hutan memiliki ciri spesifik dibanding dengan ayam kampung, karena cenderung liar. Oleh karena itu perlakuan ayam hutan jauh berbda dengan ayam kampung.
Di Kabupaten Kediri ada dua jenis ayam hutan yang selama ini dilestarikan, yakni ayam hutan merah dan ayam hutan hijau. Peternak biasanya menyinglangkan antara ayam hutan hijau dengan ayam kampung sehingga untuk memperoleh keturunan ayam bekisar.
baca juga :