Surabaya (Jatimsmart.id) – Pemerintah pusat mengajak pemerintah daerah untuk berkolaborasi merevitalisasi atau membangun pasar-pasar tradisional agar nyaman dikunjungi masyarakat. Hal ini disampaikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) RI, Teten Masduki dalam kegiatan Roadshow Klinik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), di pasar Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya, Minggu (9/7/2023).
“Di Indonesia ada 18 ribu pasar. Jika semua pasar ini kita dandanin dengan baik, pedagangnya disiapkan bagaimana mereka bisa jualan secara online. Kita jaga standarkan produknya, jangan sampai barang yang difoto berbeda dengan barang yang dikirim ke pembeli, tentunya ini akan sangat mengecewakan, kita jaga jangan sampai seperti itu,” pesan Menteri Teten seperti dipublikasikan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (10/7/2023).
Selanjutnya Teten Masduki mengatakan Pemerintah ingin pasar-pasar tradisional, termasuk warung-warung tradisional bertahan di tengah gempuran pasar modern.
“Kita ingin pasar tradisional ini bukan hanya sekadar bertahan namun juga kuat. Dari hasil saya tadi ngobrol dengan bu Sofya dan mbak Robik maka saya lihat ternyata ini bisa menjadi solusi. Para pedagang pasar tradisional bisa berjualan secara online, dan Grab salah satu ekosistem yang bisa membantu para pedagang pasar untuk berjualan secara online,” ujar Menteri Teten.
Memperhatikan perilaku konsumen saat ini, lanjut Teten, konsumen lebih suka berbelanja secara online. Teten menganggap hal ini membuka peluang untuk menyediakan layanan penjualan secara online.
“Koperasi pasarnya mesti diberesin supaya para pedagang di pasar dapat supply barang yang bagus, standarnya sama dengan pasar modern. Jangkauan pembeli yang belanja di pasar juga semakin jauh, tidak hanya sekitaran pasar saja. Tadi saya tanya ada yang sampai 25 kilometer. Nah tentunya jika kita manfaatkan Grab ekosistemnya lengkap, pembayaran sudah online, bisa diantar sampai tujuan, dan ada promosi dari Grab,” jelas Menteri Teten.
Selain itu, Ia menegaskan revitalisasi pasar tradisional dengan perilaku konsumen tadi memang harus dihubungkan dengan online. Di sisi lain Pemerintah juga memiliki target 30 juta UMKM kita terhubung dengan online. (red/kjt)