Kediri (Jatimsmart.id) – Dua warga Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri memilih pulang kampung, pasca kerusuhan Wamena pekan lalu. Adalah Arif Makmun (30) dan Mustofa Al Hamdani (25) yang saat ini telah diantar ke rumah orang tuanya, di Desa Tambibendo oleh Dinas Sosial Kabupaten Kediri.
Mereka dijemput di Surabaya, setelah sebelumnya menempuh jalur laut dari Jayapura Papua selama enam hari. Arif dan Mustofa yang bekerja di sebuah toko sembako, pulang bersama ratusan pengungsi Wamena lainnya. Pemberhentian mereka beragam, diantaranya Makassar dan Jakarta. Sementara dari Jawa Timur sekitar 62 jiwa.
Arif mengaku ketakutan dan trauma atas kondisi kerusuhan Wamena. Ia masih ingat betul, terjadinya penyerangan terhadap warga pendatang yang berlangsung secara tiba-tiba. Tak lama, kantor Pemerintahan dibakar. Disusul kios-kios para pedagang warga pendatang.
“Saya waktu kejadian masih jualan seperti biasa. Tidak ada pemberitahuan, biasanya kan ada, besok demo besok ini, kemarin tidak ada. Mungkin kira-kira jam delapan kah, atau jam berapa itu. Anak-anak sekolah berbaris didepan kios bos. Ternyata jam setengah sembilan sudah pembakaran,” kata Arif, Senin (7/10)
Namun, ia menduga orang kerusuhan dilakukan warga diluar Wamena. Sebab, tetangga sekitar baik terhadap mereka warga pendatang. Bahkan saat kejadian, mereka melindungi warga pendatang.
Saat kerusuhan pecah, Arif dan warga pendatang dari berbagai daerah langsung menyelamatkan diri. Toko klontong milik bosnya tidak sampai dibakar masa. Karena semua karyawan dan warga pendatang kompak menjaga pasar JB Wenas, tempatnya bekerja.
“Habis kerusuhan itu kita jaga kompak satu pasar. Makanya kemarin satu pasar tidak sampai terbakar, padahal di kanan kiri pasar, bangunan semua dibakar, termasuk kantor Pemerintahannya,” katanya
Sebelum memutuskan pulang dan menumpang pesawat menuju Jayapura Papua, ia dan warga lain sempat mengungsi ke Markas Polisi dan TNI terdekat.
Arif dan Mustofa adalah saudara sepupu. Di Wamena mereka tinggal terpisah, hanya saja dalam naungan bos yang sama, asal Kecamatan Ngronggot, Nganjuk.
Sementara itu, Suharsono, Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri mengatakan, pihaknya pasca kerusuhan terus melakukan komunikasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait. Dalam hal ini, Dinas Sosial Jawa Timur. Hingga saat ini pun pihaknya masih terus memantau untuk memastikan warganya aman dan kembali ke kampung halaman. (ydk)