Ponorogo (Jatimsmart.id) – Selalu menjadi tujuan utama ketika berkunjung ke Ponorogo yaitu wisata Telaga Ngebel, yang terletak di Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo.
Telaga ngebel memiliki cuaca yang sejuk dan tentunya semakin membuat para wisatawan tertarik untuk mengunjunginya.
Telaga Ngebel berada pada ketinggian 734 mdpl yang membuat kawasan ini selalu diselimuti udara sejuk dengan suhu sekitar 20 derajat Celcius. Kawasan ini berada di lereng barat Gunung Wilis dan memiliki luas sekitar 150 hektare.
Telaga ngebel ini juga terkenal dengan legenda asal usulnya, legenda tersebut menceritakan kisah ular naga baru klinting yang sedang bertapa di gunung wilis, ular naga ini aslinya adalah patih kerajaan Bantarangin. Saat bertapa daging ularnya dikoyak oleh masyarakat untuk dijadikan suguhan saat pesta di desa. Karena merasa terluka, ular naga (baru klinting) tersebut berubah menjadi seorang anak kecil yang malang, dan saat datang ke pesta desa masyarakat mengusirnya karena terlihat lusuh dan banyak luka. Namun ada satu nenek yang menolongnya dan merawatnya hingga sembuh.
Setelah baru klinting sembuh ia membuat kapal untuknya dan neneknya, dan membuat tantangan di desa yaitu menancapkan lidi di tanah dan menyuruh warga untuk menyabutnya. setelah itu semua warga menyepelekannya akan tetapi setelah mencoba tidak ada satupun warga bahkan orang terhebat di desa pun tidak bisa mencabutnya, karena hanya bocah itu (baru klinting) yang dapat mencabutnya.
Setelah dicabut munculah sumber air yang begitu besar hingga menenggelamkan seluruh desa, dan hanya bocah itu (baru klinting) dan nenek yang menyelamatkan nya yang bisa selamat dari air yang keluar. Dan jadilah Telaga Ngebel ini.
Untuk menikmati wisata Telaga ngebel, tikat masuknya ditarif sebesar Rp. 15.000. harga ini ditetepkan sejak bulan juli 2022 kemarin. Jika ingin menikmati wahana speed boat harga dimulai dari 75.000 dst, tergantung pengunjung menginginkan paket apa.
Kini telaga ngebel memiliki tampilan baru saat malam hari yaitu water fountain. Water fountain atau Air mancur menari tersebut membuat siapa pun yang menyaksikannya berdecak kagum.
’’Baru pertama ini lihat Telaga Ngebel pas malam (akhir pekan, Red) pemandangannya keren. Sebelum ada water fountain, ke sini biasanya pagi atau siang,’’ kata Ayusita, wisatawan asal Dolopo, Kabupaten Madiun.
Tepat di malam pergantian tahun, water fountain sudah bisa dinikmati. Ide itu terbukti berhasil. Antusiasme wisatawan untuk datang ke Ngebel melonjak drastis. Buktinya, selama Januari–Februari lalu, pendapatan retribusi tembus Rp 1,2 miliar. Padahal, targetnya Rp 2,5 miliar setahun.
Melihat tingginya antusiasme masyarakat, Pemkab Ponorogo akan terus mengembangkan objek wisata tersebut.
”Pengembangan kawasan Telaga Ngebel menjadi prioritas kami,” kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. (git)