Blitar (Jatimsmart.id) – Dea Widianti (34) warga Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, didampingi kakaknya, Marta Agustina (43), secara ikhlas menyatakan masuk agama Islam dengan membaca dua kalimat Syahadat, saat menghadiri pengajian di Desa Tingal, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Pengajian yang diadakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Pembaharuan Indonesia dan Bledug Kelud ini menghadirkan penceramah dan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah, Agus Muhammad Iqdam Kholid atau lebih dikenal Gus Iqdam.
Gus Iqdam lah yang menuntun Dea mengucapkan dua kalimat Syahadat tersebut.
“Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah, yang artinya “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,” ucap Dea saat meniru ucapan Gus Iqdam.
Kemudian, Kyai kelahiran 27 September 1994 dan juga pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar memberikan wejangan kepada mualaf tersebut supaya berbuat baik, dan mengamalkan ajaran-ajaran yang dianutnya sekarang ini.
“Alhamdulillah, sekarang kamu sudah Islam. Mulai sekarang harus belajar tuntunannya, dan terus mengaji” tuturnya.
Jaka Prasetya, Ketua GPI menyebut jika GPI dan Bledug Kelud memiliki hubungan emosional yang kuat dengan Gus Iqdam. Sebelum terkenal seperti sekarang, Gus Iqdam juga pernah mengisi acara pembinaan Bledug Kelud.
“Jadi ini seperti nostalgia tahun 2017, sebelum Gus Iqdam viral seperti sekarang. Kami, GPI dan Bledug Kelud bangga menjadi saksi hidup perjalanan Gus Iqdam hingga sekarang,” ungkap Jaka.
GPI dan Bledug Kelud nampaknya memiliki tempat tersendiri dihati Gus Iqdam. Bagaimana tidak, ditengah padatnya jadwal ceramahnya, dirinya mau menyempatkan waktunya untuk memberikan tausyiah dan menyapa anggota Bledug Kelud, GPI, dan warga Desa Tingal.
“Sebenarnya, jadwal Gus Iqdam penuh sampai 2025. Tapi alhamdulillah, atas karunia Allah SWT, beliau bisa hadir membina dan menyapa masyarakat dan seluruh anggota GPI dan Bledug Kelud disini,” imbuhnya.
Selain bertujuan untuk pembinaan rutin tahunan Bledug Kelud dan GPI, dalam acara ini juga terdapat santunan pada 30 anak yatim piatu. Hal ini karena, GPI dan Bledug Kelud lahir dari rahim masyarakat, sehingga harus dekat dan berjuang bersama masyarakat.
“Alhamdulillah, ada sekitar 30 anak yatim piatu. Semoga apa yang kami berikan bisa bermanfaat bagi sesama, serta mendapatkan ridho dari Allah SWT,” pungkas Jaka.
Sementara itu, Wabup Blitar yang akrab disapa Pakde Rahmat turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengatakan bahwa ini adalah sebuah keberkahan tersendiri sebagai saksi saat menghadiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah.
“Ini semua karena jalannya Allah. Kita hanya bisa merencanakan, dan yang menentukan hanyalah Allah,”
“Tadi saya, rasanya ingin menangis melihat prosesi seorang non muslim masuk Islam. Sebab saya ditunjuk oleh Gus Iqdam sebagai saksinya, dan itu sebuah keberkahan menurutku,”
“Untuk itu, mudah-mudahan ini juga menjadi keberkahan kepada kita semua yang hadir di pengajian,” ungkapnya. (tok)