Surabaya (Jatimsmart.id) – Nanas Pasir Kelud 1 (PK-1) menjadi primadona bagi para pecinta Nanas. Tak terkecuali Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang mengakui kelezatan nanas yang dikembangkan oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana tersebut.
Kelezatan buah yang banyak ditemui di lereng Gunung Kelud ini menjadi bahan rasan-rasan saat Bupati Kediri memberikan pemaparan mengenai Kabupaten Kediri sebagai City of Charm pada puncak peringatan hari koperasi ke-75 Provinsi Jawa Timur dan pembukaan expo ke-9 di Grand City, Surabaya, Rabu 27 Juli 2022.
Menurut Mas Dhito, nanas PK-1 merupakan salah satu produk unggulan yang sedang digarapnya. Selain mangga podang, kopi, dan rosella di lereng wilis. Nanas ini memiliki ciri khas tanpa duri.
“Kalau ibu Gubernur ada tamu di Grahadi, selalu nyuguhi nanas. Hari ini saya siapkan nanas khusus untuk diicipi oleh bu gubernur serta bupati dan wali kota. Nanas termanis se-Indonesia,” katanya Mas Dhito
Kabupaten Kediri, kata Mas Dhito, bekerjasama dengan IPB dimana benih dari nanas tersebut telah dipatenkan dan merupakan varietas terbaik di Indonesia. Menurut seluruh bagian nanas PK-1 ini dapat dimanfaatkan. Sehingga tidak ada satu bagian yang terbuang sia-sia.
“Maka kita sedang melakukan penelitian dengan perguruan tinggi negeri. Serat nanas ini bisa digunakan untuk menjadi bahan baku pembuatan interior pesawat,” tuturnya.
Sementara itu, Khofifah membenarkan kualitas dan cita rasa yang dihasilkan oleh nanas asli Bumi Panjalu tersebut. Bukan hanya tingkat kemanisannya saja namun PK-1 ini, menurutnya, merupakan varietas nanas terlezat se-Indonesia.
“Kalau tadi yang disampaikan oleh pak bupati ke panjenengan tidak salah, saya pernah menguji coba,” katanya.
Gubernur juga menceritakan bagaimana kelezatan nanas yang merupakan komoditi utama di wilayah agropolitan Ngawasondat (Ngancar, Wates, Plosoklaten, dan Kandat) itu diakui pula oleh petani nanas dari daerah lain.
“Bu, (nanas PK1) ini kok lebih bagus, lebih enak, dan lebih manis dari nanas di Subang yang dikenal paling manis di Indonesia,” tutur Khofifah menirukan pertanyaan yang dilontarkan kepadanya oleh salah satu pemilik perkebunan di Jawa Barat.
Untuk menguji kelezatan nanas ini, bahkan Khofifah mendemonstrasikan bagaimana cara memotong nanas tersebut yang kemudian dibagikan langsung oleh Mas Dhito kepada hadirin yang antusias melihat bentuk nanas yang berukuran lebih besar dari nanas biasa.
Pada kesempatan itu, Mas Dhito juga memaparkan berbagai potensi yang ada di Kabupaten Kediri. Mulai dari potensi pertanian dan alam hingga wisata minat khusus Kampung Inggris Pare yang bakal dijadikan wilayah eduwisata oleh Mas Dhito.
“Kabupaten Kediri juga tengah membangun proyek bandara. Progresnya sudah 75 persen,” tandas Mas Dhito. (Ydk/jek)