Surabaya (Jatimsmart.id) – Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim menyampaikan kepemimpinan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur, Emil Elestianto Dardak berhasil menunjukkan kapasitas, kompetensi, dan kepiawaian-nya dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan di Jawa Timur. Ia menilai seluruh sektor dan sub-sektor program berhasil membawa perkembangan ke arah positif.
Lutfil Hakim menyebut, koordinasi dan arah kebijakan Khofifah – Emil di bidang ekonomi di tahun 2021 & 2022 berhasil mendongkrak pertumbuhan, masing – masing 3,57% dan 5,34%. Meskipun pada saat yang sama juga dibebani dengan penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya. “Strategi penguatan sektor UMKM di masa pandemi, terbukti telah mampu menyelamatkan perekonomian Jatim secara keseluruhan,” katanya, di kantor PWI Jatim, Senin(13/2/2023).
Lutfil Hakim menambahkan, keberhasilan Khofifah – Emil kian nampak dengan prediksi pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2023 yang diperkirakan akan di atas 5,34%. Hal tersebut, lanjut Lutfil, disokong dari upaya penguatan ekonomi kerakyatan melalui kemampuan dan peningkatan daya beli masyarakat. “Basis kebijakan di 2022 yang dilakukan oleh Pemprov Jatim telah membentuk konfigurasi yang kuat,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Jatim juga dinilai sangat gencar melakukan perdagangan antarprovinsi di Indonesia. Hal itu juga tidak luput dari pengamatan Lutfil yang menurutnya memberikan kontribusi pada bangunan PDRB Jawa Timur, mengingat besarnya nilai surplus neraca perdagangan antara Jatim khususnya dengan wilayah Indonesia bagian Timur. “Misi dagang antarprovinsi yang digencarkan oleh Gubernur Khofifah, khususnya ke sejumlah wilayah Indonesia Timur,” ungkapnya.
Selain itu, Lutfil mengungkapkan bahwa bersama Wagub Emil Dardak, Gubernur Khofifah juga dinilai mampu menunjukkan kepiawaiannya dalam hal lobi – lobi investasi ke berbagai stake-holder investasi nasional. Dampaknya arus investasi baru ke wilayah Jatim terus berdatangan dan secara signifikan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara umum.
Tak hanya itu, Ketua PWI Jatim ini mengatakan, koordinasi dan kebijakan Gubernur Khofifah terhadap Bupati/Wali Kota di Jawa Timur juga terbukti berjalan efektif. Banyaknya Kabupaten Kota di Jatim yang menjadi sentra industri pengolahan juga menyumbang nilai yang cukup tinggi untuk PDRB Jatim.“Kontribusi sektor industri olahan terhadap PDRB Jatim masih tergolong sangat tinggi, yakni di atas 30%,” katanya.
Sementara itu, tingginya sektor- sektor penguat ekonomi Jatim – yang mayoritas diarahkan langsung oleh Gubernur Khofifah pun terbukti berperan besar dalam penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur. “Searah dengan itu juga, kepemimpinan Khofifah Emil juga mampu menurunkan angka pengangguran sekaligus angka kemiskinan,” tuturnya.
Lalu sektor – sektor non-ekonomi, lanjut Lutfil, justru melekat langsung di karakter kepemimpinan Gubernur Khofifah. Pasalnya sektor-sektor kesehatan, sosial kemasyarakatan, sektor olahraga, agama, hingga bidang infrastruktur juga tidak lepas dari prioritas Gubernur Khofifah.
Ia pun menilai Gubernur Khofifah mampu menyeimbangkan hubungan dengan masyarakat luas, serta dengan jajaran samping, maupun berbagai stakeholder politik nasional dan lokal. “Kondusivitas Jawa Timur secara umum sangat baik dan cukup acceptable untuk berkemajuan yang lebih jauh,” ucapnya. (red/kjt)