Kediri (Jatimsmart.id) – Para pedagang toko kelontong, dan pertokoan kecil lainnya di Kediri menyambut positif peluncuran QRIS oleh Bank Indonesia. Metode pembayaran non tunai yang telah distandarisasi ini diharapkan mampu mengatasi keluhan mereka yang kerap dirugikan dengan adanya peredaran uang palsu.
Nana Fitria, salah seorang pedagang sekaligus Agen BNI 46, asal Kecamatan Pare Kabupaten Kediri ini mengaku kerap mendapatkan uang palsu dari konsumennya yang nakal. Ini tentu membuatnya cukup merugi. Meski Nana selalu menerapkan kehatian-hatian untuk pecahan uang besar, namun terkadang uang palsu yang hampir mirip itu membuatnya terkecoh.
“Sering (menerima uang palsu), karena kadang ya lolos karena kan sekarang uang palsu hampir mirip. Jadi dengan QRIS ini diharapkan dapat mengantisipasi peredaran uang palsu. Terlebih menjelang ramadhan dan lebaran ini, pasti banyak sekali,” kata Nana, Kamis (12/3).
Selain mengantisipasi uang palsu, menurut Nana QRIS yang dapat digunakan melalui banyak aplikasi dompet digital seperti OVO, LinkAja dan lainnya ini akan lebih mudah dan efektif.
“Tidak perlu lagi repot menyiapkan uang kembalian itu ya. Untuk pecahan-pecahan ganjil enak,” imbuh Nana.
Sementara itu, hari ini Pekan QRIS Nasional 2020 terus berlanjut. Setelah menyasar mahasiswa dan pedagang di pasar tradisional, kini giliran agen layanan uang digital dan laku pandai menerima sosialisasi dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri di kantornya.
“Kita terus dorong untuk transaksi pembayaran yang lebih lancar ya,” kata Sofwan Kurnia, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri.
Sementara itu, puncak Pekan QRIS Nasional 2020 akan digelar pesta rakyat oleh Bank Indonesia Kediri di GOR Jayabaya, pada Minggu (15/3) pagi. Sejumlah hiburan disiapkan untuk masyarakat Kediri dan sekitarnya. (ydk/jek).