Kediri – Kasus demam berdarah terus meningkat. Tak hanya di Kabupaten Kediri, wabahnya melanda sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Tulungagung. Dari ratusan penderitanya hingga pertengahan januari ini, 2 orang meninggal dunia.
Demam berdarah pada dasarnya memerlukan penangan yang cepat. Keterlamabatan akan berdampak fatal terhadap penderitannya, bahkan hingga pada kematian.
Untuk itu, masyarakat diharapkan mampu mengenali tanda-tanda awal demam berdarah, seperti panas tinggi yang lamanya mencapai 7 hari dengan disertai nyeri kepala, nyeri otot dan sakit perut. Dalam kondisi parah penderitanya akan mengalami bintik-bintik hingga muntah darah.
Menurut dr. Harnowo, Kepala Tim Medic RSUD SLG, Kabupaten Kediri pengenalan dini ini tentunya akan berdampak pada cepatnya proses penanganan.
“cepatnya penemuan kasus ini tentu akan berdampak pada proses penangangan. Ini perlunya masyarakat memahami tanda awal demam berdarah,” katanya
Selain itu, melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk, serta menjaga pola hidup sehat perlu digalakkan . Tak sekedar 3M, saat ini pencegahan dilakukan dengan pola 4M Plus, yakni menguras, menutup, mengubur, dan memantau serta hindari menggantung baju kotor, dan gigitan nyamuk. Memelihara ikan seperti cupang pun perlu dilakukan masyarakat, dan membubuhkan abate pada bak mandi.
“pencegahan tentunya lebih baik, daripada mengobati,” pungkasnya. (ydk/sam)