Kediri – Kesenian jaranan di Kabupaten Kediri terus berkembang. Kelompok seni jaranan menjamur di Bumi Panji. Tak hanya aktif tampil di berbagai ajang seni juga permintaan masyarakat, pelaku seninya kini semakin kreatif menciptakan perangkatnya sendiri. Bahkan, mampu memenuhi permintaan pasar nasional.
Sebuah kelompok seni jaranan lahir di Desa Wonoasri, Kabupaten Kediri. Namanya, Asri Margo Budoyo. Paguyuban yang sejatinya tua ini, kini diisi oleh pemuda-pemuda kreatif dari desa setempat.
Mereka secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan perangkat kesenian jaranan atau yang akrab disebut kuda lumping. Mulai jaranan sebagai perangkat utama, barongan dari kayu yang dipahat serta perangkat musik tradisional. Yang menarik, semua itu mereka hasilkan dari barang-barang limbah pabrik.
Lebih dari itu, produk-produk mereka kini mulai dipasarkan. Hobi pemuda desa ini pun kemudian menghasilkan pundi-pundi rupiah. Meski bukan pekerjaan utama, namun mampu menambah pendapatan mereka.
“Awalnya ya kita buat untuk kelompok kita sendiri, kemudian ada yang nawar. Dari situ pesanan terus,” ujar Vino, pentolan dari kelompok ini.
Ada puluhan pemuda yang tergabung dalam paguyuban seni yang tarian atraktif bernuansa magis ini. Setiap harinya, mereka bersama-sama membuat jaranan di ruangan kecil, bagian dari rumah Vino. Ada yang memilah tali, ada yang mengayam bagian badan, melukis dan membuat barongan. Mereka memiliki keahlian masing-masing.
Selain menyiapkan stok, mereka juga terus mengebut pesanan. Tak hanya pasar lokal, karyanya mampu menembus pasar nasional. Pesanan datang hingga luar pulau Jawa.
“Semua ini limbah. Alhamdulillah pernah ada yang pesan dari Kalimantan juga,” imbuhnya
Sebulan mereka mampu membuat enam buah jaranan atau satu set yang dihargai Rp. 500 ribu perbuahnya. Kerumitan proses pembuatannya yang membuat produksi mereka terbatas.
“Tahapannya lumayan rumit dan panjang memang. Karena itu kita tidak bisa ngejar kuantitas, yang penting kualitas,” pungkasnya.
Selain itu, kelompok ini juga memiliki sejumlah prestasi dibidang seni jaranan. Terakhir, mereka menjuarai ajang seni jaranan di Kediri, dengan memadukan gerakan dan kreatifitas. (ydk)