Kediri – Kasus demam berdarah di Kabupaten Kediri terus menunjukkan tren peningkatan. Sebarannya pun cukup merata di hampir seluruh wilayah. Kecamatan Kandat, tercatat paling mendominasi dengan angka 24 kasus, termasuk yang merenggut nyawa balita, Siva, senin lalu.
Menurut Nur Munawaroh, Kasie Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, setelah dilakukan penyelidikan baik didalam rumah maupun diluar rumah, didapati banyak jentik nyamuk Aedes Aegypti berada pada genangan air di potongan bambu yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal warga..
“dari hasil penyelidikan Puskesmas Kandat, banyak bambu yang dipotong menimbulkan genangan air karena hujan, jadi banyak tumbuh jentik nyamuk disana. Hal-hal seperti ini yang sering luput dari pantauan kami, apalagi lokasinya terkadang agak tinggi,” katanya, Kamis (17/01/2019).
Iklim pun, saat ini menurut Munawaroh menjadi pemicu tumbuhnya nyamuk tersebut dengan cepat.
Untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) saat ini pihaknya melakukan PSN secara serentak. Hari ini, pemerintah daerah mengumpulkan seluruh Camat untuk bersama-sama mengatasi hal ini, agar penderita tak terus meluas, terlebih hingga menyebabkan korban jiwa.
“masyarakat diharapkan turut mencegah terjadinya demam berdarah dengan 3M plus,” imbuhnya.
Data hingga rabu kemarin, Dinas Kesehatan setempat mencatat adanya 127 kasus dan 232 pasien suspect demam berdarah. Sementara 9 penderita diantaranya meninggal dunia. Dari angka itu 70 persen, mayoritas merupakan penderita usia anak.