Kediri (Jatimsmart.id) – Bupati Kediri meninjau kesiapan sarana dan prasarana rumah sakit yang berada di Jl Yos Sudarso Tulungrejo Kec. Pare guna lancarnya penanganan pasien Covid-19. Pemerintah Kabupaten Kediri terus melakukan persiapan beroperasinya RS Nuraini sebagai rumah sakit darurat Covid-19.
BACA JUGA:
- Ini Besaran Biaya Penanganan Pasien COVID-19 di Rumah Sakit
- RSUD dr. Iskak Tulungagung Dinobatkan Sebagai Rumah Sakit Terbaik di Dunia
- 7 Nakes Positif Covid-19, RSUD Soedono Madiun Hentikan Layanan Rujukan Bedah Umum dan Kebidanan
Bupati Haryanti meninjau kantor, gudang obat dan APD, laboratorium serta ruangan-ruangan yang akan digunakan sebagai ruang rawat pasien. Saat ini tengah dilakukan proses perbaikan dan penyiapan peralatan medis yang akan menunjang kegiatan di rumah sakit ini.
“Kasus covid-19 terus bertambah di Kabupaten Kediri dan kapasitas rumah sakit rujukan mendekati over kapasitas. Untuk itu rumah sakit darurat ini ditujukan untuk merawat pasien dengan gejala ringan dan sedang. Sehingga pasien dengan gejala berat dapat dirawat secara maksimal di rumah sakit rujukan,” jelas Bupati Haryanti.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kediri, Krisna Setiawan, menyampaikan, di akhir masa jabatannya, Bupati Kediri mendorong untuk segera beroperasinya RS Nuraini sebagai rumah sakit darurat, dimana RS Darurat ini merupakan penyangga RS rujukan covid 19 di Kabupaten Kediri.
“Karena merupakan penyangga RS Rujukan, tidak ada proses asesmen awal di RS Nuraini. Artinya tidak terdapat instalasi unit gawat darurat (UGD). Sesuai rencana bahwa pasien yang dirawat disini adalah pasien dengan gejala ringan dan sedang. Untuk teknis operasional RS Darurat ini masih dalam tahap pembahasan dinas terkait,” katanya.
BACA JUGA:
- Cegah Covid, Polresta Sidoarjo Pasang Spanduk Imbauan Prokes
- Usai Swab Massal, 11 Pegawai Pengadilan Negeri Surabaya Terkonfirmasi Positif COVID-19
- Pemkot Kediri Siapkan 800 Data Penyintas Covid-19 Untuk Persiapan “Gedor Pasen”
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Kesehatan dr. Bambang mengatakan, di tahap awal RS darurat ini bisa merawat 60 pasien, dengan kapasitas maksimal 100 pasien. Didukung sebanyak 80 orang SDM terdiri dari tenaga kesehatan, kebersihan, keamanan, sopir dan administrasi. (ad/adv/kominfo)