Blitar (Jatimsmart.id) – Untuk memulai era baru menghadapi wabah COVID-19, Pemerintah Kabupaten Blitar meresmikan Kampung Tangguh Bencana COVID-19 di Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi, Rabu (27/5). Hadir dalam peresmian ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dr Kuspardani, Kepala BPBD Achmad Cholik, Muspika Kecamatan Wlingi dan undangan lainnya.
Bupati Blitar Rijanto menegaskan, sesuai instruksi Kapolda Jatim Kampung Tangguh Bencana wajib didirikan di seluruh Jawa Timur. Kampung tangguh diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga di wilayah untuk bersama-sama menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Serta disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai COVID-19.
“Kampung Tangguh Bencana ini sesuai dengan arahan Pak Kapolda, seluruh desa di Jawa Timur supaya membentuk Kampung Tangguh Bencana,” kata Rijanto, Bupati Blitar.
Dikatakan orang nomor satu di Kabupaten Blitar itu, dalam situasi pandemi seperti saat ini dibutuhkan kegotongroyongan dan gerakan bersama pemerintah dan masyarakat. Salah satu upaya gotong royong itu diwujudkan melalui Kampung Tangguh Bencana.
“Lewat Kampung Tangguh Bencana ini kebersamaan dan gotong royong terbangun dengan baik. Dan pandemi COVID-19 dapat kita atasi bersama-sama,” tegas bupati.
Bupati menambahkan, Kampung Tangguh Bencana bukan barang baru di Kabupaten Blitar. Produk ini sudah lama ada namun menyikapi perkembangan yang dinamis perlu untuk lebih dilembagakan dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19. Beberapa unsur yang diperkuat di Kampung Tangguh ini diantaranya ketahanan pangan, kesehatan dan keamanan.
“Sudah lama ada, tapi kita perlu lengkapi kekurangan di sana-sini. Seperti di Kampung Baru ini semuanya bagus, tadi di tempatnya Bu Lurah ada tempat untuk ketahanan pangan, kesehatan ada dan keamanan juga ada. Saya berterimakasih kepada Muspika, tiga pilar dan tokoh masyarakat yang bergerak bersama-sama. Kalau semua bergerak bersama-sama maka akan baik sekali,” tegas bupati yang dikenal peduli dan dekat dengan rakyat.
Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya, di kesempatan ini menyampaikan sejak awal sebenarnya kampung tangguh bencana telah ada di Kabupaten Blitar dengan pendirian kampung physical distancing. Hasilnya, penularan COVID-19 di Kabupaten Blitar berada pada angka nol berkat ketertiban masyarakat menjalankan protokol kesehatan.
Kapolres menambahkan, grafik penularan COVID-19 di kota/kabupaten lain seperti Tulungagung, Kediri, Batu dan Malang mengalami kenaikan. Tapi di Kabupaten Blitar berkat sadarnya masyarakat tentang kesehatan dengan membentuk pos COVID-19, grafik penularan stabil berada di angka nol.
“Kita berharap dengan adanya Kampung Tangguh ini masyarakat semakin sadar dalam menjaga pola hidup sehat dan bersih cuci tangan pakai sabun dan wajib pakai masker apabila keluar dari rumah, sehingga grafik penularan COVID-19 tetap stagnan berada di angka nol,” pungkasnya. (tok)