Kediri – Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap peningkatan kesehatan perempuan di Kota Kediri. Serta menekan jumlah penderita kanker serviks, Dinas kesehatan Kota Kediri melalui UPTD Puskesmas Campurejo bekerjasama dengan pokja 4 Tim Penggerak PKK Kota Kediri menggagas kampung IVA.
IVA atau Inspeksi Visual Asam Asetat merupakan salah satu metode deteksi dini untuk kanker serviks. Jenis kanker yang mematikan nomor dua pada wanita setelah kanker payudara. Sehingga dari Kampung ini bisa menekan penderita kanker serviks dengan deteksi dini.
Selain meresmikan kampung tersebut, dikukuhkan pula satgas cantik. Yang nantinya diharapkan dapat ikut mensukseskan dengan menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama deteksi dini lewat IVA sehingga kasus kanker serviks bisa ditekan. Satgas cantik sendiri terdiri dari petugas kelurahan, petugas kecamatan, kader PKK, petugas puskesmas dan institusi pendidikan.
Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan capaian IVA test di Kota Kediri masih rendah. “IVA test adalah salah satu metode untuk mengetahui kanker serviks sejak dini yang efisien, dan efektif. Harganya murah dan hasilnya bisa diketahui sangat cepat. Tapi capaiannya justru masih rendah. Menteri kesehatan Nila F Moeloek juga menyampaikan data perubahan tren penyakit dari tahun 1990 sampai 2017. Ada lima penyakit yang menyerap BPJS paling tinggi yaitu sirosis hepatitis, gagal ginjal, hemofilia, jantung dan kanker. Dari penyakit kanker, untuk laki-laki yang paling tinggi adalah kanker paru-paru dan kanker usus. Sedangkan untuk perempuan adalah kanker payudara dan kanker serviks,” kata Bunda Fey.
Bunda Fey melanjutkan bahwa saat ini masih banyak perempuan yang takut untuk memeriksakan diri sejak dini. “Kanker serviks ini jika diketahui sejak dini, bisa segera diobati. Tetapi banyak faktor yang membuat perempuan enggan memeriksakan diri ke dokter. Untuk itu, saya menghimbau untuk semua kader-kader PKK agar warganya yang perempuan diajak untuk mau memeriksakan diri minimal satu tahun sekali. Kalau diketahui sejak dini, harapannya pengobatannya bisa segera dilakukan dan tidak ke stadium yang lebih lanjut,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Dr. Fauzan Adima mengatakan, kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri masih kurang dan keterlibatan satgas juga perlu ditingkatkan.
“IVA penting. Karena berdasarkan riset Kementerian Kesehatan atau dunia, kanker mulut rahim atau kanker serviks merupakan pembunuh nomor dua bagi wanita setelah kanker payudara. Oleh karena itu, dua organ ini harus dijaga dan diperiksakan dengan CERDIK yaitu Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rutin berolah raga, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres. Pemeriksaan IVA sangat penting karena bisa mencegah dengan teknik sederhana yaitu dengan pemberian asam asetat,” ujarnya.
Data Dinas Kesehatan Kota Kediri menunjukkan hingga Tahun 2018, penderita kanker servik di Kota Kediri sebanyak 8 orang.Dan 31 orang untuk penderita kanker payudara.
Untuk diketahui program ini sudah dimulai sejak tahun 2018 dan yang menjadi pilot project adalah Kelurahan Campurejo. Nantinya hingga tahun 2021, program ini akan dilanjutkan di tiga kelurahan yang ada di Kota Kediri. Dan ke depannya, pemeriksaan IVA akan dilakukan secara mobile di spot-spot yang sudah dipersiapkan.
Acara dilanjut dengan seminar kesehatan terkait kanker serviks dengan narasumber Dr. Bram Mustiko Utomo, SpOG dari RSU Daha Husada Kota Kediri.
Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Camat Mojoroto, Lurah Tamanan, Kepala UPTD Puskesmas, Direktur Akbid Medika Wiyata, Tokoh Masyarakat dan kader PKK Kota Kediri. (*)