Kediri (Jatimsmart.id) – Kader Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Ringinrejo menggelar pertemuan untuk membahas agenda kerja Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD.
Bertempat di kantor Kecamatan Ringinrejo, kegiatan yang rutin dilaksanakan ini juga dihadiri Sub PPKBD dari masing-masing padukuhan dengan dipimpin oleh Koordinator Lapangan penyuluh KB, Maratus Sholihah. Dalam pelaksanaan Program Keluarga Berencana, Kecamatan Ringinrejo menetapkan satu orang Kader PPKBD dan 4 orang Sub PPKBD.
Kader PPKBD bertugas mengkoordinir sekaligus memberi arahan Sub PPKBD sebagai pembekalan sebelum turun di lapangan. Sedang Sub PPKBD sebagai ujung tombak dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya Keluarga Berencana di masing-masing dusun.
Dalam pertemuan ini disampaikan kebijakan dari pemerintah agar masyarakat lebih sadar akan kesehatan. Koordinator Kader juga menyampaikan beberapa hal diantaranya laporan hasil Program KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Diharapkan dengan adanya pertemuan rutin tersebut bisa membangun semangat kebersamaan dan membangun komitmen PPKBD dan Sub PPKBD dalam mensukseskan program KB di Kabupaten Kediri. Kader PPKBD dan Sub PPKBD bertugas membantu tersebarnya informasi KB ke masyarakat untuk membangun keluarga sejahtera.
“PPKBD juga terus sosialisasi ke desa – desa. Hasilnya dalam pelayanan safari KB di Kecamatan Ringinrejo, capaian akseptornya cukup tinggi”, ucapnya.
Beberapa kegiatan dalam pertemuan ini antara lain koordinasi dengan seluruh Kader KB, evaluasi capaian KB masing – masing desa, pembinaan kepada kader KB terkait data dan laporan, serta sosialisasi akan adanya safari KB baksos TNI KB kesehatan.
Maratus Sholihah menambahkan, dalam masa pandemi terdapat kenaikan angka kehamilan dengan beragam penyabab. Salah satunya berdasar survey, dialami ibu – ibu akseptor KB suntik. Karena banyak di rumah dan mendampingi anak- anak belajar daring, mereka sampai lupa waktu untuk melaksanakan KB kembali. Tidak hanya itu, bagi pasangan pernikahan sembilan bulan lalu otomatis hamil pada tahun ini.
Untuk menarik minat masyarakat untuk melakukan KB, kader – kader tersebut memiliki sejumlah metode. “Salah satunya jika mendapati masyarakat yang takut ber-KB, maka kader mengajak akseptor KB agar memberikan testimoni dan penjelasan kepada calon akseptor tersebut,” pungkasnya. (ad/adv/kominfo)