Nganjuk (Jatimsmart.id) – Jopansah dan Jopinsah, dua bocah kembar berusia 6 tahun, lolos dari maut saat bencana longsor menerjang Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Minggu (14/2).
BACA JUGA:
- Bantuan Bencana Longsor Nganjuk dari Masyarakat Mulai Berdatangan
- Gubernur Khofifah Tinjau Lokasi Bencana Longsor Nganjuk
- Cerita Korban Selamat Bencana Longsor Nganjuk, Hanya Bawa Kain Gendongan Anak
Yatemi menuturkan, saat longsor terjadi kedua cucunya tersebut sedang bermain di rumah tetangganya. Sementara sang ibu, Fatin Julaikah sedang berada dirumah membersihkan genangan air akibat banjir.
“Tole ini bermain dirumah tetangga, sementara ibunya sedang membersihkan lantai akibat kebanjiran,” kisah Yetmi kepada di posko tanggap darurat tanah longsor di SD Negeri 3 Ngetos, Selasa (16/2).
Sebelum longsor, Yatemi tidak mendengar suara sirine tanda bahaya karenakan hujan turun sangat lebat disertai angin kencang.
“Suaranya seseses tiba-tiba rumah yang saya tempati terkena reruntuhan tanah (material longsor),”. Cerita Yatemi yang memilih tinggal terpisah dengan anak dan menantunya Fatin Julaikah.
BACA JUGA:
- Tanah Longsor di Nganjuk, 16 Warga Masih Dalam Pencarian
- Tanah Longsor di Nganjuk, BPBD Sigap Lakukan Penanganan Darurat
- Bantuan Bencana Longsor Nganjuk dari Masyarakat Mulai Berdatangan
Saat itu, Yatemi lantas berlari menyelematkan diri berlindung dikamar mandi. Mengetahui nyawanya terancam Yatemi kemudian berteriak minta tolong.
Beruntung teriakannya didengar oleh tetangga, hingga akhirnya ia berhasil dievakuasi dari reruntuh tanah longsor yang menimbun tempat tinggalnya. Meski sempat terjebak reruntuhan longsor Yatemi tidak mengalami luka ditubuhnya. Sementara dua cucunya yang kembar juga selamat dalam kejadian tersebut. (ydk)