Kediri – Proses pembangunan Jembatan Brawijaya Kota Kediri kini telah selesai. Hari ini, Senin (24/12/2018) jembatan yang menghubungkan wilayah timur dan barat sungai, mulai dilalui masyarakat dalam tahap uji coba.
Berdasarkan rekayasa lalu lintas oleh Dinas Perhubungan Kota Kediri, Jembatan Brawijaya dapat dilalui dari dua arah, baik dari arah jl. Brawijaya dan jl. Yos Sudarso maupun dari kawasan Sekartaji yang hendak menuju jl. Mayjend Sungkono serta jl. Mayor Bismo. Untuk sementara Jembatan tidak diperuntukkan bagi kendaraan dengan tonase berat.
Pihaknya pun telah mengaktifkan Traffic Light dari arah jl. Brawijaya dan jl. Yos Sudarso untuk mengantisipasi kemacetan di bibir jembatan. Sejumlah lampu penerangan pun disiapkan. Sementara jembatan lama yang berada disisi Jembatan Brawijaya hanya diperuntukkan bagi para pemotor roda dua dari arah timur.
Rekayasa ini menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri M. Ferry Djatmiko, S.Sos, MSI akan terus dipantau hingga tiga bulan kedepan, untuk mengetahui perlu atau tidaknya perubahan pola rekayasa. “akan kita pantau terus, kita harapkan sebelum peresmian nanti polanya akan tetap sesuai dengan yang kita inginkan.” kata Ferry saat memantau uji coba Jembatan Brawijaya.
Namun diakui Ferry, dengan dioperasikannya Jembatan dengan nilai proyek Rp 66 milyar ini, mampu mengurai kepadatan volume kendaraan di Jembatan Kelurahan Bandar serta Kelurahan Semampir dengan cukup signifikan.
“pantauan dari ruang kendali kita yang ada di Kantor Dinas Perhubungan ada pengurangan volume kendaraan yang cukup signifikan. Ini sangat membantu mengurai kemacetan disejumlah titik,”
Pihak Dinas Perhubungan akan terus memantau baik secara langsung maupun dari ruang kendali. Selain itu petugas Satpol PP Kota Kediri juga akan disiagakan untuk mengantisipasi sejumlah masyarakat yang antusias dengan berswafoto yang dikhawatirkan akan menggangu lalu lintas atau bahkan membahayakan diri sendiri. (ydk/sam)