Madiun – Setelah sempat terjadi penundaan, switch over tahap II jalur ganda dari Stasiun Nganjuk hingga Stasiun Babadan sejauh 42 Km akhirnya telah dilakukan. Selasa (30/4/2019).
Pendinasan jalur ganda kali ini merupakan lanjutan dari Switch Over (SO) tahap pertama yang sudah sukses dilakukan, Kamis 14 Maret lalu yang menghubungkan antara Stasiun Baron, Sukomoro dan Nganjuk.
Ixfan Hendriwintoko Manager Humas Daop 7 Madiun menyampaikan, rencana awalnya, SO akan dilaksanakan pada pada Sabtu (27/4) atau minggu (28/4) kemarin, tapi karena masih terkendala beberapa masalah teknis, terpaksa SO harus ditunda. “Sampai dengan kemarin, semua persyaratan teknis yang sebelumnya sempat menjadi kendala telah dipenuhi oleh satker, jadi hari ini bisa dilakukan Switch Over,” kata Ixfan.
Lebih lanjut Ixfan mengatakan, proses SO dilakukan setelah KA 50 Turangga lewat, yaitu dengan menghapuskan / meluardinaskan persinyalan mekanik, dan diganti dengan persinyalan elektri yang telah terpasang. Selain itu juga dilakukan pemasangan beberapa wesel untuk menyambungkan track yang baru. “SO tahap II ini menghubungkan 6 stasiun, mulai dari Stasiun Nganjuk, Bagor, Wilangan, Saradan, Caruban dan Babadan. Khusus untuk Stasiun Wilangan, dengan mulai di berlakukannya jalur ganda, sekaligus mengakhiri operasional stasiun, alias stasiunnya ditutup, akan digantikan dengan sinyal antara,” terang Ixfan.
Pengerjaan SO segmen Nganjuk – Babadan ini dilakukan sepenuhnya oleh tim Satker dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) wilayah Jawa bagian Timur bersama tim dari KAI Daop 7 Madiun dengan renatang waktu pelaksanaan antara 100 – 160 menit, sesuai dengan window time yang telah ditetapkan oleh KAI.
Dampak dari pengoperasian jalur ganda segmen Nganjuk – Babadan ini menimbulkan penundaan terhadap beberapa jadwal kedatangan KA dikarenakan pada jalur baru, kecepatan kereta api yang melintas masih dibatasi, diantaranya :
- KA 2621F (Bbm Tamb) relasi Bet-Mn, Dat sta Madiun lambat 270 menit
- KA 101C (Ranggajati) relasi Surabaya Gubeng – Cirebon, Posisi Caruban lambat 22 menit
- KA 94B (Malioboro) relasi Yogyakarta – Malang, Posisi Nganjuk lambat 29 menit
- KA 84B (Sancaka) relasi Yogyakarta – Surabaya Gubeng, Posisi Sumobito lambat 74 menit
“Dengan tersambungnya jalur ganda dari Stasiun Babadan sampai Stasiun Baron, akan meningkatkan waktu tempuh perjalanan kereta api. Disamping itu, dengan mulai beroperasinya jalur ganda ini saya juga menghimbau kepada masyarakat yang sering beraktifitas di sekitar jalur KA, juga saat akan menyebrang di perlintasan sebidang, untuk lebih berhati hati, karena kereta bisa melintas bersamaan dari jalur kanan maupun kiri,” ungkap Ixfan.
Menanggapi keterlambatan beberapa jadwal KA dampak dari SO yang dilakukan, Ixfan menyampaikan “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, secepatnya akan kita lakukan penguatan pada jalur baru, agar kereta bisa berjalan normal sesuai kecepatan yang ditentukan, sehingga tidak menimbulkan keterlambatan,” tutupnya. (ydk/sam)
Baca Juga :