Nganjuk (Jatimsmart.id) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dalam melakukan kunjungannya ke Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, meminta agar kurikulum pendidikan segera diajarkan pada anak-anak. Hal ini bertujuan untuk membuat anak-anak memahami tentang lingkungan dan ancaman bencana, sehingga bisa segera mencari solusi ketika terjadi bencana.
BACA JUGA:
- Mengintip Dapur Umum Longsor Nganjuk, Pastikan Makanannya Tak Sekadar Bikin Kenyang
- Pencarian Korban Longsor Nganjuk Terkendala Lumpur Tebal
- Kementerian Dorong Percepatan Relokasi Korban Bencana Longsor Nganjuk
“Dari pemerintah sudah mulai dimasukkan kurikulum pendidikan kebencanaan. Kurikulum muatan lokal,” kata Muhadjir Effendy saat berkunjung ke Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Selasa.
Ia mengatakan kurikulum pendidikan kebencanaan nantinya harus diajarkan sesuai masing-masing daerah. Anak-anak harus ditanamkan kesadaran bagaimana cara mengatasi bencana.
“Sesuai tempatnya masing-masing. Kalau itu daerah biasa longsor ya (materi pendidikan) longsor, kalau banjir ya (materi pendidikan) banjir. Kalau gempa ya gempa bumi. Kalau gunung meletus kaitan dengan masalah gunung meletus,” ujar dia.
BACA JUGA:
- Mensos Risma Puji Penanganan Bencana Longsor di Nganjuk
- Jopansah dan Jopinsah, Bocah Kembar yang Lolos dari Bencana Longsor Nganjuk
- Bantuan Bencana Longsor Nganjuk dari Masyarakat Mulai Berdatangan
Untuk di Nganjuk yang longsor, lanjut dia, bisa diajarkan masalah bagaimana merawat hutan dan pekarangan. Materi tersebut juga sudah ada di BNPB, sehingga bisa menjadi bahan materi pendidikan menarik untuk anak. (*)