Sidoarjo (Jatimsmart.id) – Setelah sukses dengan Trans Jatim Koridor I, rute Sidoarjo – Surabaya – Gresik, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus melakukan inovasi transportasi publik dengan menambah Trans Jatim koridor II rute Mojokerto – Sidoarjo.
“Mudah-mudahan Trans Jatim Koridor II memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, kita akan terus memaksimalkan layanan transportasi publik,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa usai Pembukaan Koridor II Trans Jatim rute Terminal Kertajaya (Mojokerto) – Terminal Purabaya (Sidoarjo) dan Integrasi Pembayaran Transjatim dan Kereta Commuter Indonesia (KCI) dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMP) di Kota Mojokerto, Minggu (20/8/2023).
Gubernur minta, Dinas Perhubungan Jatim jangan pernah berhenti berinovasi, teruslah membangun sinergi dengan seluruh stakeholders yang memungkinkan untuk percepatan transportasi publik di Jawa Timur. “Semangat Kemerdekaan, ada perjuangan ada pengorbanan. Gus Dur seringkali berpesan setiap kehidupan butuh perjuangan, setiap perjuangan butuh pengorbanan, setiap pengorbanan besar pahalanya,” tuturnya.
“Seluruh inovasi yang kita lakukan semuanya membutuhkan perjuangan dan pengorbanan dan Insyaallah itu besar pahalanya dan harapan kita manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” imbuhnya.
Menurut gubernur, hadirnya Bus Trans Jatim Koridor I Sidoarjo – Surabaya – Gresik terbukti diminati masyarakat perhari 30 armada bus Trans Jatim mampu melayani 4500 hingga 5000 penumpang. “Kami hari ini membuka rute Mojokerto – Sidoarjo dengan jumlah armada 22 bus,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan gubernur, dengan beropersinya koridor II, maka bupati dan Wali Kota Mojokerto optimis wisatawan akan banyak berkunjung dan berbelanja, sehingga menggerakkan sektor UMKM di Kabupaten dan Kota Mojokerto.”Pergerakan masyarakat, pergerakan ekonomi, pergerakan sosial, pergerakan pendidikan, dan seterusnya Insyaallah akan memberikan manfaat dengan multiplier effect yang besar,” ungkap gubernur.
Sementara Kadishub Jatim, Nyono mengatakan armada bus yang disiapkan Trans Jatim koridor II rute Mojokerto – Sidoarjo sebanyak 22 unit. “Yakni 20 armada untuk operasional, dan 2 armada untuk cadangan. Dengan Kartu Multi Trip, tiketnya bisa terusan dari koridor sebelumnya, waktu maksimal 2 jam tidak usa bayar lagi,” ujar Nyono.
Ia menjelaskan, tujuan utama penambahan koridor ini adalah memperbaiki wajah transportasi di Jawa Timur. Harapannya para pengguna motor ini bisa beralih naik Bus Trans Jatim. Nyono mengatakan, kedepan akan memprioritas lalu lintas untuk bus Trans Jatim. Misalnya pada saat pengguna lalu lintas lain sedang lampu merah, Trans Jatim akan lewat lajur khusus.
“Ini yang kami rencanakan, konsepnya seperti Bus Way di Jakarta bedanya kita tidak punya jalur khusus, sehingga wajar kalau ada keterlambatan 1-5 menit. Tapi aplikasi Trans Jatim ini memberikan kepastian, bahwa bus yang kita pesan sudah sampai dimana. Ini kepastian waktu untuk menunggu sehingga Bus Trans Jatim saat ini menjadi idola,” paparnya.
Lebih lanjut, Nyono menambahkan, dibukanya Bus Trans Jatim Koridor II ini untuk menggantikan bus mini hijau (Surabaya – Mojokerto) yang sudah tidak representatif. Menurutnya usia bus mini hijau ini sudah diatas 25 tahun. “Kita tahu pelayanannya ya begitu saja, makanya kita ganti dengan Bus Trans Jatim. Hanya saja, pengemudi bus mini hijau ini kita beri kesempatan untuk menjadi pengemudi Bus Trans Jatim, sehingga mereka tidak kehilangan pekerjaan,” terangnya. (red/kjt)