Kediri – Jika camilan keripik lazimnya terbuat dari buah pisang, ketela, jamur, ataupun kentang, di Kabupaten Kediri, seorang perajin kuliner berhasil membuat inovasi keripik dari kulit pisang. Meski kerap dipandang sebagai limbah, namun untuk rasa, inovasi ini dapat diadu dengan keripik – keripik pada umumya .
Selain rasa yang tak kalah nikmat, menurut Wiwik Wijayanti, warga Desa Toyoresmi Kecamatan ngasem, Kabupaten kediri kulit buah pisang ini menyimpan banyak manfaat yang tentu membuatnya lebih bernilai.
“ini (kulit pisang) menyimpan berbagai serat yang sangat tinggi, memiliki kandungan karbohidrat, protein, vitamin C, B dan juga kalsium” kata Wiwik Wijayanti, Sabtu (20/10/2018).
Manfaat lain mampu menjaga kesehatan retina mata serta mengurangi gejala depresi.
Sementara itu ide tersebut menurut wiwik berawal dari ketika dirinya mengikuti pelatihan pembuatan keripik jamur dan pisang, kemudian muncul ide agar kulit pisang dari usaha pembuatan keripik pisang miliknya itu dapat memiliki nilai ekonomis dan tidak hanya berakhir sebagai pakan ternak . Kemudian Wiwik mencoba formula supaya getah kulit pisang hilang dengan cara merendamnya selama dua hari menggunakan air garam .
“awalnya saya coba, saya uji untuk menghilangkan getahnya itu. Kemudian saya buat dan testerkan ke teman-teman, alhamdulillah responnya positif katanya kayak belut goreng kayak jamur” imbuh Wiwik
Saat ini penjualan keripik kulit pisang miliknya hanya mengandalkan penjualan di pasar dan ditipkan ke sejumlah toko khusus oleh – oleh . Wiwik berharap pemerintah bisa memberikan bantuan alat pengiris serta bantuan pemasaran dan modal .
“saat ini selain pemasaran, kendala kita ada dipengerjaan. Proses pengirisan kita masih manual istilahnya njlimet (baca: rumit)”
Untuk hasil olahannya ini, Wiwik menjualnya seharga Rp. 12.500 per 150 gram sementara untuk grosir dijual dengan harga Rp. 60.000 per 1 kilogramnya.
Wiwik kini memproduksi empat varian rasa, yakni original, balado, manis dan coklat. (yd)