Tulungagung – Petani di Kelurahan Kutoanyar, Kabupaten Tulungagung, menggelar geropyokan atau mengusir hama tikus di sawah padi mereka. Dibantu oleh aparat TNI, mereka mengusir hewan pengerat ini dari lubang sarangnya, dengan menggunakan air.
Langkah ini dilakukan setelah tanaman padi milik petani rusak diserang hama tikus tersebut. Di sawah milik Agus Heri misalnya, tanaman padi miliknya yang masih berusia 7 hingga 14 hari rusak. Akibatnya ia terpaksa menanam ulang dan mengganti benih yang sudah ditanamnya.
“Meskipun sudah diberi obat berupa racun tikus, namun hama ini (populasi) masih banyak,” kata Agus Heri.
Selain di wilayah Kutoanyar, menurut Suhartoyo, petugas POPT Dinas Pertanian Tulungagung, serangan hama tikus ini juga terjadi merata di wilayah Tulungagung. Adanya pola penanaman yang tidak seragam, membuat serangan hama ini menjadi meluas.
“Meski begitu serangan ini (hama tikus) masih berada di bawah ambang wajar, dan masih bisa ditangani,” katanya.
Sementara itu, geropyok tikus merupakan salah satu upaya pengendalian hama yang dinilai masih efektif, jika dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu pihak dinas juga memberi bantuan berupa obat-obatan, agar petani terhindar dari kerugian. (pam/ydk)