Surabaya (Jatimsmart.id) – Tim Humas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Jawa Timur mengenalkan tugas dan fungsi BRIN sekaligus memperkenalkan Kawasan Sains Said Djauharsjah Jenie di Surabaya dan Kawasan Konservasi Ilmiah Kebun Raya Purwodadi BRIN di Pasuruan yang merupakan dua fasilitas riset dan inovasi BRIN di Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Humas BRIN Jawa Timur Fitria Rizky Wijaya di hadapan pengurus PWI Jawa Timur dan sejumlah wartawan yang hadir mengatakan, eksistensi BRIN sebagai salah satu badan negara yang berkecimpung dalam dunia penelitian, riset, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan masih belum dikenal secara luas di kalangan masyarakat.
Fitria menambahkan, BRIN memiliki harapan untuk membranding diri sehingga membutuhkan bantuan dari pemberitaan di media massa. Menurutnya, banyak kegiatan BRIN, terutama di daerah, yang belum tercover pemberitaan secara masif sehingga hasil-hasil riset dan inovasi yang sudah dilakukan kurang diketahui oleh masyarakat.
“Atas dasar itulah kami bersilaturahmi ke PWI Jawa Timur sebagai upaya branding dan membangun relasi dengan teman-teman media massa. Tanpa bantuan pemberitaan dari teman-teman media massa, hasil penelitian yang sudah dilakukan kurang terdengar dan tidak diketahui khalayak,” tutur Fitria dalam rilis PWI Jawa Timur yang diterima, Kamis (8/6/2023).
Menanggapi pernyataan Fitria, Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim mengatakan bahwa di era saat ini semua instansi pemerintah maupun swasta sudah menggunakan media sosial sebagai alat untuk mempublikasikan aktivitasnya. Namun peran media massa, baik cetak, online dan elektronik masih sangat signifikan menjadi penyampai informasi kepada masyarakat.
Lutfil juga memberi masukan kepada BRIN untuk mengawal kebijakan pemerintah agar hasil riset dan inovasi yang dilakukan oleh para peneliti bisa berguna untuk masyarakat. Menurut Lutfil, kerap terjadi hasil riset yang dilakukan tidak bisa diproduksi secara massal lantaran berbagai alasan dari pemerintah sebagai pengambil kebijakan.
“Harapan saya sebagai warga masyarakat, hasil penelitian BRIN tidak hanya berhenti sebatas pada penemuan-penemuan baru tapi tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Ada beberapa kasus terjadi hasil penelitian dan riset tidak bisa diproduksi massal lantaran tersandung kebijakan pemerintah,” tegas pria asal Jember ini.
Sejumlah masukan juga disampaikan oleh peserta yang hadir kepada BRIN, di antaranya usulan agar BRIN melakukan riset-riset dan inovasi serta berkolaborasi dengan badan atau organisasi terkait di bidang pertanian, kelautan, dan sumber daya alam.
Humas BRIN Jawa Timur menyatakan kesediaannya menjadi penghubung wartawan yang membutuhkan akses informasi terkait riset dan inovasi, termasuk menghubungkan wartawan dengan narasumber peneliti di seluruh Indonesia. Acara kunjungan diakhiri dengan sesi foto bersama antara rombongan BRIN Jawa Timur dan pengurus PWI Jawa Timur serta peserta yang hadir. (red/kjt)