Kediri (Jatimsmart.id) – Duka mendalam menyelimuti keluarga Nanik Mardiati, warga Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Putrinya, Rahmania Ekananda bersama dua cucunya Fazila Ammara yang berusia 6 tahun dan Fathima Ashalina yang berusia 2,5 tahun diduga menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak.
Di rumahnya, di Desa Tulungrejo, Nanik terus menangis, sambil memegangi foto anak dan cucunya itu.
BACA JUGA:
- Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Gubernur Khofifah Sampaikan Belasungkawa
- Khofifah Minta Respons Cepat dalam Penanganan Bencana di Jawa Timur
- Antisipasi Longsor, BPBD Kediri Latih Warga Lereng Wilis Tanggap Bencana
Sesuai data penumpang atau manifest dalam pesawat nahas tersebut, nama anaknya dan dua cucunya itu tertera. Juga Dinda Amelia, 16 tahun yang selama ini mengasuh Fazila dan Fathima.
Sebelum pesawat berangkat, kemarin, Rahmania sempat mengirimkan pesan dan foto saat berada di Bandara Soekarno-Hatta. Saat itu, Rahmania hendak ke Pontianak untuk menemui suaminya Ahmad Khaidir yang menjadi anggota TNI dan bertugas disana.
Kekhawatirannya seketika memuncak saat Rahmania tak dapat dihubungi pada Jumat sekitar pukul 16.00 Wib. Sekitar pukul 15.00 wib, harusnya pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu sudah mendarat.
BACA JUGA:
- Antisipasi Longsor, BPBD Kediri Latih Warga Lereng Wilis Tanggap Bencana
- Menristek Dikti Dorong Pendirian Politeknik Penanggulangan Bencana
- Belasan Desa di Kawasan Lereng Kelud dan Wilis Rawan Bencana
“Lalu saya menghubungi suaminya. Dan dijawab jika pesawat yang ditumpangi itu hilang kontak,” kata Nanik. Nanik semakin panik, sebelum akhirnya kepastian ia dapat dari berita di televisi.
Meski mengaku pasrah, namun Nanik masih terus menunggu informasi selanjutnya. Sambil berharap anak dan cucunya selamat dari peristiwa itu. Ia menyerahkan sepenuhnya pada petugas yang saat ini melakukan pencarian di Kepulauan Seribu tersebut. (ydk/jek)