Blitar (Jatimsmart.id) – Perwakilan Komunitas Ayam Laga Blitar Indonesia (KALBI) menghadiri rapat hearing dengan Komisi II DPRD Kota Blitar, Rabu 6 Juli 2022.
Hearing di ruang Paripurna DPRD Kota Blitar tersebut membahas sejumlah agenda, diantaranya perizinan penyelenggaran kontes ayam laga yang rencana akan di adakan KALBI pada bulan depan. Selain itu juga untuk mengubah pandangan masyarakat yang menilai ayam laga berkaitan dengan judi.
“Penghobi ayam laga di Kota Blitar, ini luar biasa. Dengan didirikan KALBI ini, kita ingin menghilangkan pandangan masyarakat, bahwa ayam laga itu tidak harus berjudi,” kata Kadiono Ketua KALBI.
“Kita berusaha untuk menghilangkan pandangan itu. Sehingga, ayam laga bisa diterima di tengah masyarakat, khususnya Kota Blitar,” imbuhnya.
Lebih lanjut Kadiono menyampaikan, dengan didirikan KALBI ini, maka bisa meningkatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masyarakat.
“Karena banyak sektor yang berkaitan dengan ayam laga tersebut. Seperti petani jagung hingga petani beras merah yang menjadi makanan utama hewan jenis unggas tersebut,” jelasnya.
Kadiono menambahkan, dengan didirikannya KALBI, maka bisa mewadahai peternak untuk mempromosikan ayamnya. Karena untuk melihat nilainya mahal, maka itu harus diadu terlebih dahulu.
“Anakan umur 1 bulan, itu harganya bisa mencapai Rp 1 juta. Inipun karena banyak peminatnya, sehingga sampai inden. Dan yang umur enam sampai tujuh bulan, harganya bisa Rp 6 juta hingga Rp 8 juta. Tergantung, besar kecil dan modelnya ayam,” ujarnya.
“Ajang seleksinya nanti dilakukan di KALBI. Tujuannya, agar penjualan ayamnya lebih meningkat,” terangnya.
KALBI yang sudah memiliki izin dari Kemenkumham RI, maka dalam pelaksanaan kontes ayam laga tingkat nasional nanti, mendapat dukungan dari pemerintah, khususnya Pemkot Blitar.
“Pada Agustus nanti, KALBI akan menggelar kontes ayam laga tingkat nasional. Dan dalam pelaksanaan kontes ini, memang benar-benar murni non judi. Dalam kegiatan ini, setidak-tidaknya kita bisa membantu UMKM masyarakat sekitar. Baik seperti dalam bentuk pedagang, ada yang menyediakan tempat penginapan, tempat parkir dan penjual pakan ayam,” ungkap Kadiono.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Yohan Tri Waloyo, menambahkan bahwa maksud dan tujuan KALBI didirikan adalah untuk memfasilitasi dan sebagai wadah para penggemar ayam laga.
“Tentunya, saat di masyarakat ini masih terjadi pro dan kontra. Image dari ayam laga, ini kebanyakan memang mengarah ke judi. Maka dari itu, nanti akan ada hearing berikutnya. Tentunya, nanti kami mengundang pihak-pihak kepolisian, TNI, para elemen masyarakat, terutama para ulama,” kata Yuhan Tri Waloyo.
Yohan menambahkan, untuk image judi tersebut harus diluruskan. “Memang selama ini imagenya pasti judi. Untuk itu, KALBI ini coba untuk kita fasilitasi. Yang penting jangan sampai ada unsur judinya,” jelasnya.
Yohan menambahkan, bahwa pihaknya akan mendukung KALBI, yang akan menggelar kontes ayam laga tingkat nasional. Yang terpenting, tentunya selama masyarakat menerima, kiai dan ulama akan memahami maksud dan tujuannya.
“Saya rasa, tujuannya memang baik. Apalagi seperti yang disampaikan Pak Kadiono sebagai Ketua KALBI, dari even-even yang dahulu pernah digelar walaupun bukan dari KALBI. Yang jelas, kalau ini bisa berjalan sesuai rencana, maka masyarakat akan mendapat manfaat,” pungkasnya (tok/jek)