Kediri (Jatimsmart.id) – Cuaca tak menentu dikeluhkan petani cabai di Kabupaten Kediri. Kondisi tersebut mempengaruhi hasil panen mereka, yang mengalami penurunan cukup drastis.
Petani cabai rawit di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri memasuki musim panen kedua. Tak seperti sebelumnya, petani mengeluhkan hasil panen yang turun cukup drastis. Dari lahan 100 meter persegi, petani saat ini hanya mampu menghasilkan 25 Kg cabai rawit. Padahal, sebelumnya, petani mampu menghasilkan hampir 70 Kg cabai .
Parjito, petani di wilayah penghasil cabai terbesar di Kabupaten Kediri tersebut mengatakan, kondisi ini dipengaruhi oleh cuaca yang tak menentu.
“Kadang hujan, terus lama panas. Mending kalau hujannya stabil. Temen-temen petani mengeluhnya semua itu,” kata Parjito.
Belum lagi menurut Parjito, serangan hama tikus yang turut mempengaruhi kuantitas dan kualitas panenan mereka.
“Sekarang hasilnya kecil-kecil,” imbuhnya.
Namun demikian, petani masih bisa bernafas lega. Sebab kondisi ini turut meningkatkan harga cabai di tingkat mereka. Hingga hari ini, cabai berada di harga Rp. 67.000 per Kg. Artinya, petani masih merasakan untung jika dibandingkan dengan ongkos tanam dan perawatan cabai yang tinggi.
“Semoga masih bisa terus naik,” harap Parjito. Ia dan petani juga berharap cuaca kembali bersahabat, agar mereka masih dapat merasakan panen ketiga. (ydk/jek)