Kediri (Jatimsmart.id) – Bunda Genre Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito yang sekaligus Ketua TP-PKK Kabupaten Kediri meninjau kegiatan IUD dan Implan di Puskesmas Puncu, (24/6/21). Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka Hari Keluarga Nasional 2021.
Begitu sampai di lokasi acara, Bunda Genre yang akrab disapa Mbak Chica langsung meninjau jalannya kegiatan. Sesekali beliau juga menyapa warga sebagai akseptor.
BACA JUGA:
- Arumi Ajak PKK Desa/Kelurahan Ikut Bina Kesejahteraan Masyarakat
- Buka Raker PKK Kabupaten Mojokerto, Bupati Minta Kader Terus Berkarya
- TP PKK dan BKKBN Jatim Siapkan Program Turunkan Angka Stunting
“Sakit apa tidak, Bu?”Tanya Mbak Chica kepada salah satu akseptor.
Itvi Nikmatul yang ketika itu selesai mendapatkan KB Implan dan menunggu tindakan,menjawab dengan nada lirih.”Tidak sakit bu”.
Pada kesempatan tersebut Mbak Chica juga meninjau ruangan-ruangan yang digunakan untuk menangani para akseptor. Antusias warga untuk mengikuti layanan KB gratis sangat luar biasa, hari ini sebanyak 50 akseptor sudah mendaftar.
Usai meninjau jalannya pelaksanaan KB IUD dan Implant, beliau langsung menuju acara yang kedua yaitu PIK Remaja yang dilaksanakan di Joglo Kecamatan Puncu. Kegiatan yang diikuti oleh para remaja tersebut berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Mbak Chica menyampaikan, kegiatan safari KB diKecamatan Puncu dan sosialisasi tentang KITA dari Generasi Berencana adalah rangkaian Hari Keluarga Nasional. Harapannya untuk anak-anak di Kabupaten Kediri bisa menjadi pribadi yang berkualitas, untuk lebih menggali potensi yang dimiliki.
“Kemudian untuk keluarga-keluarga supaya tetap semangat, tetap bersyukur dalam keadaan apapun dan selalu bersatu menghadapi semua ujian yang ada,” kata Mbak Chica.
BACA JUGA:
- Rayakan Hari Ibu, Tim PKK Kabupaten Kediri Adakan Rapid Test Gratis
- Ketua TP PKK Kota Kediri Bagikan 4.000 Lembar Masker untuk Ponpes Putri HMQ Lirboyo
- Balita Butuh Gizi Bagus, PKK dan DKPP Kota Kediri Suplai Gizi Melalui Gerakan Gemarikan
Ia pun mengimbau agar remaja tidak melakukan pernikahan dini karena beresiko terjadi perceraian, emosi yang kurang stabil sebab usia belum matang.Selain itu faktor sosial ekonomi yang belum siap dapat menyebabkan terjadinya KDRT.
“Pesan saya kepada seluruh warga dan khususnya para remaja di usia sekolah, walaupun belajar masih daring tetaplah semangat. Belajar tidak harus tatap muka di sekolah saja, namun bisa dilakukan secara online, bisa dengan membaca untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan,” pesan Mbak Chica. (Ad/adv/kominfo)