Tulungagung (Jatimsmart.id) – Kenaikan harga kedelai impor yang terjadi saat ini, dikeluhkan sejumlah produsen keripik tempe di Kabupaten Tulungagung. Mereka tak memiliki pilihan lain selain terus melakukan produksi. Bahkan mereka mengaku takut jika harus menaikkan harga keripik tempe. Mereka khawatir akan ditinggal oleh para pelanggannya. Para produsen ini memilih bersabar dengan keuntungan kecil sambil berharap harga kedelai impor kembali normal.
BACA JUGA:
- Harga Bahan Baku Naik, Pelaku UKM Industri Turunan Tempe Atur Siasat
- Pasokan Menipis di Musim Kemarau, Harga Ikan Tawar Naik
- Harga Sapi Kurban di Blitar Masih Stabil, Kambing Naik
Supriyanto, salah seorang produsen keripik tempe di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung mengatakan, harga kedelai impor mulai merangkak naik sejak bulan November lalu. Harganya terus naik pasca pemilihan Presiden Amerika Serikat. Pada bulan November harganya berkisar Rp. 7.000 per kilogram. Saat ini harga kedelai impor mencapai Rp 9.700 per kilogram. Kenaikan harga ini diperkirakan masih akan terus terjadi.
“Kita belum melihat tanda-tanda harga kedelai impor turun,” ujarnya.
Dalam sehari Supriyanto rata- rata mengolah 50 kilogram kedelai untuk dijadikan keripik tempe. Sejak harga kedelai impor naik, Supriyanto tidak mempunyai pilihan lain selain tetap berproduksi setiap hari. Harga keripik tempe di pasaran juga tidak ikut naik. Pria 38 tahun ini memilih bersabar dan mendapatkan untung kecil.
“Saya khawatir jika ikut menaikkan harga keripik tempe akan ditinggal konsumen,” tuturnya.
Namun demikian, Supriyanto punya batas. Ia mengaku tidak bisa bertahan lagi jika harga kedelai impor menembus Rp. 10.000 per kilogram. Harga keripik tempe akan ikut dinaikkan Rp. 1.000 per kilogram. Saat ini harga keripik tempe berkisar Rp 35.000 per kilogram. Namun untuk menaikkan harga ini pihaknya masih akan melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu.
BACA JUGA:
- Naik Perlahan, Harga Ayam di Tulungagung Masih Murah
- Pasokan dari Nelayan Prigi Turun, Harga Ikan Laut di Kediri Naik
- Harga Beras Naik, Bulog Kediri Pastikan Stok Aman
Selain harga kedelai, minyak goreng juga menjadi salah satu variabel lain untuk menaikkan harga. “Saat ini keduanya sedang naik, tapi kita masih bisa bertahan, jika kedelai dan minyak goreng naik lagi tentunya kami harus segera menyesuaikan,” pungkasnya. (pam/ydk)