Tulungagung – Pada masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019 ini, SMPn 2 Rejotangan, Tulungagung hanya mendapatkan 5 calon siswa baru. Hingga batas akhir masa pendaftaran ini jumlah siswa tak juga bertambah.
Menurut pihak sekolah, sepinya pendaftar di sekolah ini disebabkan beberapa faktor. diantaranya karakter sosial masyarakat sekitar, yang kebanyakan lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis keagamaan. Kemudian persaingan antar sekolah, dimana SMP ini dikepung sekolah negeri maupun swasta, juga imbas dari kebijakan sistem zonasi.
SMPn 2 Rejotangan yang membuka empat kelas, biasanya mendapat limpahan calon siswa dari sekolah-sekolah favorit. Setelah penerapan sistem zonasi, sekolah tersebut kini tidak bisa berharap banyak. Pembagian zonasi sekolah ini juga beririsan dengan beberapa sekolah lain, yang selama ini mendapatkan murid lebih banyak.
Berbagai upaya untuk mendapatkan lebih banyak murid, mulai dari keliling ke sekolah-sekolah dasar, hingga menemui tokoh desa telah dilakukan. Namun upaya tersebut juga tidak membuahkan hasil.
“Selama proses PPDB zonasi kemarin kami hanya dapat 5 siswa dari pagu 4 rombel, padahal kami sudah berusaha semaksimal mungkin dengan melakukan upaya pendekatan di SD sekitar, bahkan kepala desa juga kami dekati, tapi faktanya seperti ini,” kata Sri Wahyuni, Kepala SMPn 2 Rejotangan.
Dengan kondisi tersebut, sekolah yang memiliki fasilitas sama dengan sekolah-sekolah lain ini, mendapat kelonggaran dari dinas pendidikan setempat. SMP Negeri 2 Rejotangan, masih tetap menerima peserta didik baru, sampai dengan waktu pemuthakiran data pokok pendidikan, atau sekitar bulan september mendatang. (pam/ydk)
Baca Juga :