Surabaya (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) virtual bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya terkait persiapan pemerintah di daerah menghadapi masuknya varian omicorn.
Rapat koordinasi ini digelar di gedung negara Grahadi yang juga diikuti Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico afinta, Bupati Banyuwangi, Gubernur DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
BACA JUGA:
- Khawatirkan Angka Covid-19 Melonjak, Indonesia Larang 14 Warga Negara Ini Masuk ke Tanah Air
- Sembilan Daerah di Jatim Zero Kasus Aktif Covid-19
- Santunan Kematian Korban Covid 19 dari Dinsos Jatim Akan Terus Dilakukan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku sudah mewanti-wanti seluruh tim di Jatim untuk melakukan pemetaan yang lebih detail. Ketika bulan Juni tahun lalu terjadi lonjakan eksponensial di DKI kemudian Juli ke Jatim dan karena mobilitas masyarakat sangat tinggi, pihaknya membuat peta yang lebih detail.
“Saat ini vaksinasi kami 81,42 persen, vaksinasi lansia 65,07 persen dan tracing 19,9 persen. Artinya kami akan terus memaksimalkan seluruh ikhtiar ini. sebetulnya proses untuk menyiapkan isolasi terpadu (isoter) sejak kepala BNPB dilantik kami melakukan rakor terkait kesiapsiagaan,” ungkapnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Covid-19 varian Omicron telah menimbulkan gelombang baru di berbagai negara di dunia. Menurutnya bukan tidak mungkin Indonesia mengalami hal yang sama. Luhut mengatakan tanda-tanda peningkatan kasus sudah terlihat. Maka dari itu, menurutnya langkah-langkah sudah harus diperkuat.
“Sebagai penutup, saya sampaikan sekali lagi. Kasus kemungkinan akan naik tapi kita jangan panik. Kita harus tetap waspada dan terus bekerja sama. Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama variant Omicron. Karena hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi gelombang baru dan keluar dari pandemi COVID-19 ini,”pintanya
Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Omicron ini akan sangat cepat naik kasusnya dan jumlahnya sangat tinggi. Meski demikian, lanjutnya, penurunan kasusnya juga cepat. “Ini berbeda dengan varian delta yang penurunan kasusnya lama. Dari jumlah penderita Omicron di Indonesia 99 persen bergejala ringan dan sudah sembuh. Hanya dua orang pasien yang berkategori sedang atau membutuhkan perawatan dengan oksigen. Kedua pasien tersebut memiliki komorbid,” jelasnya.
Budi mengatakan Omicron sudah masuk indonesia dan transmisi lokalnya juga cukup tinggi. Menurutnya hal ini harus hadapi namun tidak boleh kaget jika jumlah kasusnya naik. “Dari jumlah kasus Omicron saat ini, 95 persen OTG, jarang sekali yang masuk rumah sakit. Kalaupun masuk rumah sakit kebanyakan yang sedang. Yang terpenting saat ini adalah testing harus kita tingkatkan dengan PCR. Kita akan suplai mulai minggu depan PCR yang SGTX. Kita sudah sudah kerjasama dengan biofarma untuk produksi SGTX yang agar bisa distribusi minggu depan,”pungkas Budi. (*)