Kediri – Dalam kondisi saat ini, masyarakat dinilai lebih tahu bagaimana cara menghabiskan uang, daripada mengelolanya secara benar. Ini dibuktikan dengan rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap asuransi.
Untuk menambah pemahaman terhadap literasi perencanaan keuangan bagi masyarakat, PT Bhinneka Life Indonesia (Bhinneka Life) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar edukasi bagi guru ekonomi tingkat SLTA se-Jatim di SMA 3 Kota Kediri. Minggu (02/12/18).
Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perencanaan keuangan dengan dihadiri lebih dari 50 guru mata pelajaran ekonomi dengan harapan mampu meneruskannya pada anak didik.
Sudarwo Chief Agency Officer Bhineka Life mengatakan, pihaknya sangat mendukung program OJK untuk terus meningkatkan literasi keuangan ini, yang merupakan bentuk kepedulian sosial Bhineka Life. Dalam kegiatan itu pihaknya menyerahan buku mengenal OJK dan industri jasa keuangan kepada SMA Negeri 3 Kediri dan seluruh peserta literasi.
Menurut Sudarwo, sebagai pendidik generasi masa depan, guru memiliki peran penting, sehingga mengajak partisipasi guru ekonomi merupakan langkah strategis dalam mempercepat pemahaman masyarakat terhadap literasi perencanaan keuangan. “Diharapkan para guru secara terus menerus menyebarluaskan materi literasi kepada muridnya, agar mereka memiliki pemahaman mengenai pengelolaan yang baik dan terencana,” jelas Sudarwo.
Selaras dengan semangat perusahaan, Bersatu Dalam Kebaikan, Bhinneka Life berusaha berperan aktif mendukung pembangunan bangsa, terutama generasi masa depan, melalui kompetensi yang dimiliki yaitu di bidang perencanaan keuangan & asuransi.
Oleh karena itu, Bhinneka Life terus melakukan inisiatif agar masyarakat semakin mengetahui dan mengerti asuransi sebagai bagian dari mempersiapkan dan menyusun rencana keuangan yang lebih baik. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berasuransi adalah salah satu indikasi bahwa pemahaman masyarakat terhadap perencanaan keuangan semakin membaik.
Sementara itu Kepala OJK Kediri Slamet Wibowo mengatakan, kegiatan literasi keuangan kepada guru ekonomi yang diselenggarakan Bhineka Life di Kediri ini sangat bermanfaat. “Anak-anak kita yang merupakan generasi milineal sangat perlu mengetahui perencanaan keuangan, terlebih ditengah kompetisi global dan inovasi produk dan jasa keuangan berkembang pesat”
Dan lebih lanjut menurutnya, guru memiliki peran penting dalam memberi pemahaman sejak dini kepada murid. “Dengan memiliki literasi perencanaan keuangan, masyarakat mampu mengelola keuangan dengan baik, sehingga masa depan anak anak mereka lebih terjamin,” tambah Slamet Wibowo.
Sementara itu, OJK mencatat bahwa hingga tahun 2017, indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76%, turun dari survei tahun 2013 yang berada pada angka 17,84%. Rendahnya tingkat literasi ini berdampak kepada masih banyaknya penduduk Indonesia yang tidak terlindungi oleh asuransi.
Menurut data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dari total penduduk Indonesia sekitar 225 juta jiwa, baru sekitar 7,5% masyarakat yang memiliki asuransi. (ydk/sam)