Bangkalan (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus memantau secara langsung pelaksanaan vaksinasi di berbagai kab/kota di Jatim untuk memastikan percepatan pelaksanaannya baik untuk dosis pertama maupun kedua.
BACA JUGA:
- Lancarkan Proses Penerima Vaksin, BPJS Kediri Pastikan Aplikasi P-Care Berjalan Baik
- Apresiasi Klinik Vaksinasi RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto, Gubernur Khofifah: Inovasi Baru
- Gubernur Khofifah Minta Penambahan Fasyankes dan Vaksinator Untuk Percepatan Vaksinasi di Gresik
Salah satu wilayah yang dikunjunginya kali ini adalah Kab. Bangkalan. Gubernur Khofifah kembali melakukan peninjauan di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dan Puskesmas Kota di Kab. Bangkalan.
Gubernur Khofifah mengatakan, kunjungan kali ini untuk memastikan bahwa pelaksanaan vaksin dosis kedua dapat segera dilakukan. Dimana sampai dengan Minggu (7/2), sebanyak 19 kab/kota di Jatim telah selesai melakukan vaksin dosis pertama.
“Bila hari ini yang divaksin di RS Syarifah Ambami Rato Ebu ada 100 orang dan di puskesmas Kota ada 50 orang, maka masih butuh dua hari lagi untuk bisa menuntaskan di dosis pertama. Setelah itu memang sudah harus masuk pada tahapan pemberian vaksin dosis kedua,” katanya.
Terkait dengan pelaksanaan vaksin tahap berikutnya terutama bagi masyarakat umum, Khofifah meminta dinas terkait seperti Dispendukcapil sampai dengan lini bawah seperti Camat, Kepala Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas untuk membantu proses pendataan dan identifikasi. Hal itu terutama terkait dengan identitas penerima vaksin dan waktu pelaksanaannya.
BACA JUGA:
- Kota Malang Lakukan Vaksinisasi Covid-19 Perdana, 11 Tokoh Turut Berpartisipasi
- Forkopimda, Nakes dan Tokoh Agama Jadi Penerima Vaksin Covid-19 Pertama di Kabupaten Kediri
- Vaksinisasi Perdana, 8 Pejabat Kab. Situbondo Jadi Yang Pertama Divaksin
“Tolong tim yang akan menyiapkan data bisa melakukan identifikasi sesuai dengan peruntukan prioritas penerima tahap berikutnya seperti petugas pelayanan publik, TNI/Polri, dan saya juga mengusulkan jurnalis karena jurnalis yang bertugas liputan juga beresiko tinggi. Jadi masing-masing ini akan menjadi prioritas,” katanya. (*)