Kediri (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama ribuat pelayat mengantar kepergian Wakil Wali Kota Kediri Ning Lik ke tempat peristiratahatan terakhirnya di Pemakaman Keluarga Pondok pesantren Al-Ishlah, Kota Kediri. Minggu (16/2).
Bersama Khofifah, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana, Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, Forkopimda Kota Kediri, para kiai, Ulama dan sejumlah tokoh agama, hadir untuk memberikan penghormatan terakhir..
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian Ning Lik. Khofifah mengenal Lilik Muhibbah sebagai sosok yang pantas untuk dijadikan role model bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang membangun keharmonisan dengan sangat baik.
“Harmony is partnership akan menjadi refrensi tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga untuk daerah-daerah yang lain. Artinya ada suasana saling menghormati, saling menghargai dan saling apresiasi antara Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Mudah-mudahan nanti Pak Wali ketika berproses dengan DPRD akan bisa menemukan wawali yang dapat memberikan harmoni dalam memimpin Kota Kediri,” kata Khofifah dalam penghormatan terakhirnya.
Selain itu, Khofifah Indar Parawansa juga mengungkapkan bahwa Lilik Muhibbah juga bisa dijadikan refrensi dan inspirasi bagi semua perempuan yang berbasis pesantren.
“Badan saya ini tadi bergetar agak lama. Karena beliau ini memang pejuang di lingkungan keluarga, pesantren, perempuan, dan di Muslimat NU. Beliau berjuang sangat keras untuk bisa mencapai prestasi ini. Bahwa ada ruang ketika kita berikhtiar dan bekerja keras bisa mendapatkan posisi yang strategis menurut saya. Seperti Bu Lilik yang juga Ketua Mulimat Kota Kediri dan wakil Wali Kota Kediri,” jelasnya.
Sementara Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan bahwa dirinya merasa sedih dan kehilangan sosok Lilik Muhibbah yang telah dianggap seperti kakak. Ning Lik selalu semangat saat menemani dirinya jalan kaki berkeliling Kota Kediri untuk berkampanye dan melihat kondisi lapangan.
“Beliau tidak pernah mengeluh sama sekali dan tidak pernah berkonflik. Ini hal yang luar biasa yang bisa kita jadikan contoh bersama-sama. Beliau tidak pernah meninggalakan tugas yang saya berikan, semua diselesaikan. Ini menjadi tauladan bagi Pemerintah Kota Kediri bahkan bagi masyarakat,” ungkapnya.
“Atas nama Pemerintah Kota Kediri saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas pekerjaan kita berdua dalam melayani panjenengan semua. Apabila mungkin ada salah baik itu disengaja ataupun tidak sengaja mohon dimaafkan. Saya mohon didoakan supaya Ibu Lilik Muhibbah husnul khotimah. Apa yang bisa dicontoh harus kita contoh bersama,” pungkasnya. (*)