Lamongan (Jatimsmart.id) – Berkomitmen menjaga ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Lamongan melakukan ragam upaya untuk memperkuat pertanian, salah satunya dengan memberikan dukungan terhadap inovasi holtikultura yang sedang berkembang di Lamongan. Terlebih saat ini dihadapkan perubahan iklim yang tak menentu yang berpotensi menyebabkan krisis pada pertanian.
Green house KIS Fruit menjadi salah satu pelaku inovasi holtikultura jenis melon di Kabupaten Lamongan. Kebun yang menanam melon dengan sistem organik ini menjadi refleksi untuk petani agar lebih bergairah dalam melaksanakan kegiatan pertanian sehingga dapat menambah penghasilannya.
“Kita harus perkuat ketahanan pangan di Lamongan dengan ragam inovasi yang variatif. Inovasi holtikultura ini merupakan kebaharuan yang menjual kualitas unggul serta memudahkan cara bertanam karena lebih modern,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat melakukan panen sekaligus penanaman melon organik, Selasa (23/5) di green house Kis Fruit Desa Medalem Kecamatan Modo.
Inovasi holtikultura secara organik juga dapat mengatasi permasalahan pupuk yang melanda petani, disisi lain pasti akan menghasilkan buah yang tidak mengandung residu kimia sehingga aman dikonsumsi tubuh.
“Kami melakukan sistem organik mulai dari pemupukan yang memanfaatkan limbah air cucian beras warga sekitar untuk menyiram, hal tersebut dapat mengatasi permasalahan pupuk. Selain itu juga untuk menunjang kualitas premium pada buah yang dihasilkan maka buah melon organik akan terasa sangat manis dan lembut,” terang Manager Operasional Kis Fruit Miss Ayu.
Budidaya melon organik diatas lahan 3.000 meter ini baru dimulai sejak awal tahun 2023, kini sudah melakukan 5 kali panen dengan sistem rotasi 4 lahan greenhouse. Diungkapkan oleh millenial berumur 27 tahun, dalam sekali panen green house Kis Fruit menghasilkan 7 kwintal hingga 1 ton yang terdiri dari melon jenis Emerald Golden dengan harga 85 ribu per buah dan melon jenis Royal Musk dengan harga 95 ribu per buah. Sampai saat ini pemasaran masih dilakukan di lokal Jawa Timur karena stok melon masih terbatas.(red)