Tulungagung (Jatimsmart.id) – Sejumlah pengelola koperasi di Tulungagung mengikuti program inkubasi koperasi yang di selenggarakan oleh Business Learning Center (BLC) Incubator, melalui kegiatan tersebut pelaku koperasi diajak untuk segera beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang saat ini sedang gencar berjalan.
Program digitalisasi bagi koperasi ini sangat diperlukan. Hingga saat ini belum terdapat koperasi di Indonesia yang menerapkan sistem tersebut. Padahal di tahun 2030 mendatang, diprediksi semuanya sudah beralih ke digital. Selain memberikan inkubasi koperasi di kabupaten Tulungagung BLC Incubator juga memberikan inkubasi koperasi secara nasional yg tersebar di 5 provinsi.
Dengan kurikulum pembelajaran yang dimiliki serta didukung dengan mentor yang sesuai dengan bidangnya. BLC Incubator terus memberikan dampingan kepada koperasi agar three goals inkubasi dapat tercapai yakni Investasi, Pembiayaan dan Kerjasama.
Pengelola Perencanaan dan Program, Divisi Perencanaan LPDB-KUMKM, Dwi Winarto mengatakan digitalisasi menjadi tantangan bagi pengelola koperasi di Indonesia saat ini. Mereka dituntut untuk dapat segera beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Semua jenis koperasi seperti koperasi simpan pinjam hingga koperasi sektor riil harus segera mengelola sistem digital. Terlebih banyak kompetitor seperti Fintech yang sudah lebih dikenal masyarakat saat ini.
“Fintech hanya dalam waktu 5 menit sudah bisa cair, koperasi sekarang masih membutuhkan waktu yang lama, harus segera beradaptasi dengan digital,” ujarnya, Selasa 7 Maret 2023.
LPDB sendiri sejak tahun 2020 fokus menyalurkan bantuan untuk koperasi. Mereka juga melakukan pendampingan dan program inkubator guna membantu koperasi mengatasi beragam permasalahannya. Lembaga yang telah berdiri sejak 2006 lalu telah menyalurkan bantuan keuangan senilai Rp 15,8 Trilyun untuk 416 ribu koperasi dan UMKM.
“Sejak tahun 2020 kita fokus salurkan bantuan untuk koperasi, sebelumnya bantuan juga untuk UMKM,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Business Learning Center (BLC) Incubator Tulungagung, Irfan Aris Setia Asfi’i menuturkan saat ini jumlah koperasi di Tulungagung sebanyak 1.438 koperasi. Mayoritas merupakan koperasi simpan pinjam. Dari jumlah ini 771 koperasi yang masih aktif. Sedangkan sisanya relatif stagnan. Dengan dukungan dari pemerintah, stakeholder serta penggiat koperasi yang lainnya.
“Business Learning Center (BLC) Incubator mengajak koperasi untuk segera bangkit dan dapat memberikan kesejahteraan kepada anggotanya,” pungkasnya.