Kediri – Pemerintah Kota Kediri bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) / Paguyuban Antar Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan (PAUB-PK) Kota Kediri pagi ini mengadakan sarasehan untuk mewaspadai perang sindir dalam narasi politik demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Ruang Joyoboyo Pemerintah Kota Kediri, Rabu (28/11).
Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu yang membuka acara tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada FKUB/PAUB-PK Kota Kediri atas kerja kerasnya selama ini. “Kota Kediri adalah salah satu kota yang paling kondusif di Indonesia. Suasana kondusif ini tidak lepas dari peran serta panjenengan semua FKUB/PAUB-PK, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat. Mudah-mudahan dengan peran serta bapak ibu dalam menjaga kondusifitas Kota Kediri, Kediri bisa menjadi kota yang paling kondusif, tidak terpengaruh dengan hal yang tidak benar,” ujarnya.
Tidak hanya itu saja, bahkan dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Kediri, seluruh kepercayaan mengadakan do’a bersama di Balaikota Kediri agar Kota Kediri selalu aman dan kondusif. Salah satu cara meningkatkan kondusifitas juga dengan serasehan yang diadakan FKUB/PAUB-PK pagi ini.
Dalam kesempatan yang sama, Budwi Sunu juga menghimbau masyarakat agar mewaspadai berita hoax atau yang tidak benar yang mungkin ada di media sosial.
Selaras dengan hal tersebut, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan bahwa saat ini banyak akun media sosial yang bersifat anonim (bukan akun yang menggunakan nama asli), salah satunya adalah yang mengarah ke politik. “Sekarang ini banyak juga momentum yang digunakan untuk politik. Pesta demokrasi itu ya kita memilih pemimpin, memilih parpol yang sesuai dengan pilihan kita. Tapi tidak usah saling sindir. masalah yang dibangun adalah kedewasaan. Dewasa dalam berpolitik, dalam melakukan sesuatu yang mencubit atau menabok siapapun,” ujarnya.
Bagi Mas Abu, peran FKUB/PAUB-PK sangatlah penting. Informasi yang didapatkan dalam serasehan ini dapat diinformasikan kepada umatnya masing-masing dan pastinya akan tersampaikan kepada umat masing-masing agama dan kepercayaan. (ist/jek)