Blitar (Jatimsmart.id) – Merebaknya virus corona di Tiongkok berdampak pada ekspor Kendang Jimbe di Kota Blitar. Saat ini pengrajin hanya memproduksi sekadarnya. demi untuk bertahan hidup.
Hal tersebut dirasakan oleh Sugeng Hariyanto (37), perajin asal Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Sejak merebaknya virus corona, omzet perajin Kendang Jimbe di Kota Blitar merosot tajam. Pasalnya, Tiongkok merupakan salah-satu tujuan utama ekspor alat musik tabuh ini.
“Produksinya turun drastis sejak sebulan ini,” kata Sugeng, Kamis (27/2).
Saat ini, Sugeng dan beberapa karyawannya hanya memproduksi kendang sekedarnya untuk bertahan hidup dengan mengandalkan pasar lokal. Padahal, sebelum merebaknya virus dari Wuhan, China ini, Sugeng mampu mengirimkan Kendang Jimbe ke negara tersebut. sebanyak 2 kontainer dalam sepekan.
Kendang buatan Sugeng dan karyawannya ini bervariasi. mulai ukuran 20 Cm hingga 80 Cm dengan harga Rp. 15.000 sampai Rp. 900.000. Para perajin berharap. pemerintah juga ikut mencarikan solusi terkait pemasaran jimbe ini agar perajin kendang kembali bangkit. (yud/jek)