Tulungagung (Jatimsmart.id) – Dua warga Kabupaten Tulungagung pulang ke kampung halamannya, pasca kerusuhan di Wamena pada, 23 September 2019 lalu. Adalah Riza Abdullah Khoir (25) warga kelurahan Bago Kecamatan Tulungagung, bersama Andik, warga Desa Serut Kecamatan Boyolangu. Namun, keduanya kembali secara terpisah, dan saling mengetahui sesampainya di kota Marmer.
Hingga saat ini, Riza mengatakan masih ada sekitar 20 warga Tulungagung merantau ke Wamena. Namun, kabar dan keberadaan mereka belum diketahui pasti. Menurutnya, terakhir kali dirinya bertemu dengan beberapa warga Tulungagung saat berada di titik kumpul pengungsian. Saat itu mereka sedang menunggu giliran untuk dipulangkan oleh TNI menggunakan pesawat Hercules.
“Ada puluhan, sampai 20an , tidak tau sekarang kondisinya bagaimana, saya mulai meninggalkan Wamena itu 29 September dan sudah tidak ketemu mereka,” katanya saat ditemui dirumahnya, Selasa (8/10)
baca juga : Puluhan Pengungsi Wamena Asal Nganjuk Tiba di Kampung Halaman
Mereka merupakan warga Tulungagung yang bekerja mulai berdagang, bekerja di proyek pembangunan hingga tukang ojek seperti dirinya.
Lebih lanjut, menurut Riza, sampai saat ini tidak ada warga Tulungagung yang menjadi korban jiwa dalam kerusuhan di Wamena. Namun, ada warga Tulungagung asal Ngantru yang menjadi korban karena harta benda dan rumahnya dibakar masa yang beringas.
baca juga : Kisah Warga Kediri yang Pulang Kampung Pasca Kerusuhan Wamena
“Kalau korban jiwa tidak ada, kalau yang kehilangan rumah karena di bakar itu ada. Hamzah warga desa Batokan kecamatan Ngantru,” pungkasnya.
Saat disinggung mengenai kemungkinan kembali, dirinya memilih untuk tidak, 5 hingga 6 tahun kedepan. Mengingat saat ini jumlah pendatang di lokasi tersebut hanya tinggal 20% saja, selain itu juga belum pulihnya kondisi ekonomi di bumi Cendrawasih tersebut. (pam/ydk)