Tulungagung – Kabupaten Tulungagung di kenal menjadi salah satu sentra penghasil buah Blimbing atau Star Fruit yang memasok ke berbagai daerah. Buah yang kaya akan vitamin A dan C ini dan dapat berbuah sepanjang tahun, sehingga persediaannyapun cukup melimpah. Blimbing dari tulungagung ini pun kini telah merambah pasar modern dengan standar tertentu. Namun, bagaimana dengan Blimbing afkri atau tak standar?
Berawal dari banyaknya buah blimbing segar yang tidak sesuai standar mutu di pasar modern ini Puji Astutik petani buah Blimbing di desa Jarakan, kecamatan Gondang Tulungagung mengolahnya menjadi minuman sari buah segar yang selama ini belum banyak ditemui dipasaran .
“ yang begini (afkir) dijual di pasar tradisionalpun sangat murah. Tapi kalau dibuat sari buah kan nilai ekonominya lebih tinggi. Kandungan gizinya tetap sama kok” kata Puji Astutik petani buah Blimbing, Minggu (21/10/2018)
Cara mengolahnya Blimbing afkir ini di cuci bersih, di belah, kemudian di potong kecil-kecil serta dibuang bijinya agar tidak menimbulkan endapan saat dikemas. Potong- potongan kecil blimbing tersebut kemudian di rebus selama 15 menit untuk diambil air sari blimbing kemudian potongan blimbing diblender .
“Kita pakainya Blimbing jenis bangkok merah 7 buah yang di campur 40 liter air. Perbandingan 7 buah blimbing itu, 70 persen blimbing ranum dan 30 persen blimbing masak pohon” imbuhnya
Dengan kemasan 120 mili liter sari buah Blimbing dengan merk dagang Abid ini tak hanya dijual di pasaran Tulungagung dan beberapa kota di Jawa Timur saja namun juga telah merambah hingga keluar jawa dengan Rp. 25 ribu perkotak berisi 24 gelas dan Rp. 15 ribu untuk 15 gelas per kotaknya . (nam)