Malang (Jatimsmart.id) – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Metodologi Pelatihan Bagi Instruktur Balai Latihan Kerja dan Lembaga Pelatihan Kerja Jatim 2021 di Hotel Harris Malang.
BACA JUGA:
- Program Padat Karya, DLHKP Serap Ratusan Tenaga Kerja
- Pemkab Kediri Terima Bantuan Beras 3,5 Ton dari BPJS Ketenagakerjaan
- BPJS Ketenagakerjaan Kediri Dorong UMKM Daftarkan Pekerjanya
Plt Bidang Lapro Disnakertrans Jatim, Sunarya mewakili kadisnakertrans Jatim saat membuka bimtek tersebut mengatakan, melihat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) maka sangat dibutuhkan sinergitas, kreativitas dan kerjasama yang lebih baik antar semua pihak guna meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja agar bisa bersaing dipasar kerja serta membuka kesempatan kerja baru.
Sehubungan dengan hal tersebut upaya untuk meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan penyerapan, dalam pelaksanannya perlu dilakukan secara holistik, dimulai dari sinergitas antara program hulu di dunia pendidikan dan program hilir di dunia kerja dengan kata lain adanya link and match antar pendidikan vokasi denga dunia kerja serta sinergitas antara pusat, provinsi dan kab/kota.
Dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut Pemprov Jatim dengan program Nawa Bhakti Satya, dan Disnakertrans Jatim melaksanakan Nawa Bhakti kedua yaitu Jatim Kerja. Pada 2021 melalui program pelatihan dan fasilitasi sertifikasi bagi tenaga instruktur yang diselenggarakan oleh instansi/lembaga resmi yang diakui oleh pemerintah, dilaksanakan kegiatan pembinaan pengembangan profesi bagi tenaga kepelatihan dan instruktur balai latihan kerja atau lembaga pelatihan kerja.
BACA JUGA:
- BPJS Ketenagakerjaan Wujudkan Layanan Maksimal Bagi Masyarakat
- Guna Membuka Lapangan Pekerjaan, Wagub Jatim Dukung Pemuda Berwirausaha
- DPRD Jatim Laksanakan Raperda Bahas Pekerja Migran Indonesia dan Keluarganya
“Sesuai dengan tren dunia industri saat ini yaitu era revolusi industri 4.0 yang memiliki kompentensi. Salah satu syarat untuk bisa bersaing dalam memasuki dunia kerja, terlebih pasar kerja di luar negeri yang memiliki resiko lebih tinggi dan sekarang sudah eranya pasar bebas, kalau kita tidak membekali dengan kompetensi yang baik maka kita akan tertinggal,” terang sunarya.
Disnakertrans berharap kegiatan ini bisa menjadi awal terwujudnya tenaga kepelatihan dan instruktur di balai latihan kerja dan lembaga pelatihan kerja yang profesional, sedangkan kompetensi tenaga kerja dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui suatu pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kompetensinya. (*)