Jatimsmart.id – Setelah sebelumnya diputar secara umum di Amerika, Korea Selatan dan Singapura, akhir 2018 lalu, Film Bali: Beats of Paradise saatnya menghiasi layar bioskop tanah air, serentak pada 22 Agustus 2019 nanti.
Di Indonesia, film ini pun diputar perdana di beberapa daerah, termasuk di tanah kelahiran sang Sutradara, Livi Zheng, Blitar, Jawa Timur.
Film dokumenter karya Sutradara Hollywood ini mengangkat kisah inspiratif sepasang suami-istri, I Nyoman Wenten dan Nanik Wenten sebagai pemain dan komposer seni gamelan Bali.
I Nyoman Wenten adalah seorang maestro gamelan asal Bali yang menetap di AS. Bersama istri tercinta, ia menghabiskan sebagian hidupnya untuk mengajar dan memperkenalkan seni kebudayaan gamelan Bali ke kancah Internasional.
Sebagai seorang dosen seni musik di University of California Los Angeles, Nyoman menggeluti seni karawitan sejak usia remaja. Nyoman berkesempatan meraih gelar master dan doktor di Amerika. Begitu pula dengan sang istri, yang sejak kecil luwes menggerakan tangan dan kakinya melatih tarian Jawa, Bali dan Ballet.
Menjelang pensiun dan pulang ke tanah air, ia sempat berkolaborasi dengan penyanyi terkenal AS Judith Hill, memadukan musik funk dengan komposisi gamelan Bali untuk mengiringi lagu ciptaannya Queen of the Hill.
Perempuan kelahiran Kota Patria, 3 April 1989 silam ini kemudian tertarik dengan perjalanan hidup mereka. Sehingga terbesit keinginannya untuk mengangkat kisah mereka sekaligus mempromosikan destinasi wisata dan kebudayaan Bali.
“Pembuatan filmnya itu setahun lebih sedikit. Jadi kita banyak ngobrol sama pak Wenten dan kisahnya memang sangat inspiratif jadi kita agree to into make a feature film,” kata Livi dalam kesempatan pemutaran perdana filmnya di CGV Grand Indonesia, Rabu 14 Agustus 2019.
Media Promosi yang Efektif di Bidang Pariwisata
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan pujian dan apresiasi kepada sutradara hebat, Livi Zheng. Arief mengatakan, film mampu menjadi media promosi yang efektif di bidang pariwisata.
“Jadi, terima kasih Livi, semoga film ini semakin mempromosikan Bali, menjadi desstinasi wisata. Karna konon, film ini akan diunggulkan untuk best picture. Selamat untuk Bali: Beats of Paradise, semoga laris di pasaran,” kata Arief di kesempatan yang sama.
Bali: Beats of Paradise Menuai Banyak Pujian
Film besutan Livi ini pun mendapatkan banyak pujian dari sineas-sineas Indonesia juga dunia. Yan Widjaya sebagai seorang pengamat film mengatakan, film Bali: Beats of Paradise merupakan karya campuran, dokumenter dan biopic seorang I Nyoman Wenten. Di dalam film tersebut, menceritakan dari Wenten kecil hingga menjadi seorang maestro seperti sekarang.
Dari pranata musik, Livi memasukkan alunan musik gamelan sepanjang film itu diputar. Cuplikan proses pembuatan video klip Wenten dengan Judith Hill pun ditampilkan.
Ia melihat sosok Livi seolah-olah menyampaikan pesan yang terselubung di film Bali Beats of Paradise. Dimana kebudayaan Indonesia sangat disukai orang luar seperti, America dan Eropa. Tapi kadang-kadang generasi muda Indonesia sendiri malah mengabaikannya.
“Jadi saya takut, banyak kebudayaan kita, yang akhirnya orang asing lebih pandai memainkannya daripada anak muda generasi milenial kita sendiri. Itu salah satu yg saya tangkap, pesan yang hendak disampaikan terselubung oleh Livi Zheng dalam film ini,” ujar Yan usai menyaksikan gala premier Bali: Beats of Paradise.
Sementara itu, Yudis warga dari Blitar, Jawa Timur yang turut menyaksikan film ini diputar perdana beberapa waktu lalu mengatakan, film ini tidak hanya menghibur. Tapi juga mengedukasi terhadap musik gamelan tersebut.
“Menurut saya, ini cukup memberi banyak pengetahuan dari Bali dan musik gamelan. Kita jadi dibawa untuk mengenal budaya daerah lain yang beragam,” kata Yudis. Masyarakat dan sejumlah tokoh di Blitar pun mengaku cukup bangga dengan karya Livi.
Film Bali: Beats of Paradise akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia, 22 Agustus 2019. Selain lebih dulu tayang di beberapa negara, Livi juga mendapat tawaran dari Walt Disney untuk memutarkan film Bali: Beats of Paradise karyanya itu. (ydk)