Ponorogo (Jatimsmart.id) – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo melakukan monitoring di sejumlah pasar tradisional dengan sasaran bahan pangan asal hewan (BPAH).
Menurut Kabid Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan di Dipertahankan Ponorogo Siti Barokah, kegiatan tersebut bertujuan untuk memonitor ketersediaan dan kesehatan bahan pangan asal hewan sehingga cukup tersedia serta layak dikonsumsi oleh masyarakat.
‘’Bahan pangan asal hewan yang diperiksa adalah produk daging antara lain daging ayam, daging sapi, dan daging kambing,’’ katanya, Selasa (4/4/2023).
Dia menjelaskan pemeriksaan yang melibatkan tim keswan dan kesmavet itu meliputi pemeriksaan kadar air daging. Petugas menggunakan peranti meat moisture meter untuk mengukur kadar air daging. Dengan begitu akan terdeteksi apakah daging yang dipasarkan di pasar tradisional termasuk daging glonggongan atau bukan. Tingginya kadar air pada daging berpengaruh langsung terhadap kualitas daging pada saat pengolahan, penyimpanan, dan perdagangan.
Sedangkan pengukuruan pH daging bertujuan mengetahui kualitas dan ketahanan daging. Ketika hewan ternak disembelih, maka proses biokimia segera dimulai. Petugas akan memonitor apakah daging yang beredar di pasaran masih segar atau mulai membusuk berdasarkan pada nilai asam, basa, atau netral.
Masih kata Siti Barokah, kegiatan monitoring dilaksanakan oleh tim keswan dan kesmavet yang terdiri dari gabungan medik veteriner dan paramedic veteriner dari puskeswan di Kabupaten Ponorogo tersebut sudah dilaksanakan sejak Kamis, 31 Maret 2023. ‘’Monitoring dijadwalkan sampai dengan menjelang Idul Fitri,’’ terangnya. (red/kjt)