Kediri – Jenazah Budi Hartanto (28), korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan dalam sebuah koper hitam di bawah Jembatan Nasional Kediri-Blitar, di Desa Karanggondang Udanawu, Blitar kini telah dimakamkan. Korban mutilasi ini dimakamkan tanpa kepala yang hinga saat ini belum ditemukan.
Di mata keluarga, anak sulung dari tiga bersaudara pasangan suami istri Darmaji dan Hamidah tersebut dikenal sebagai pribadi yang baik, dan ramah.
“anaknya baik, sopan, tanggung jawab. Dia itu memberi biaya adeknya sekolah, membantu orang tuanya,” kenang Nasuka sang Paman. Kamis (4/4/2019).
Selain mengajar di SDN Banjar Mlati 2 (sebelumnya ditulis SDN Banjar Mlati 3), Budi juga mengajar untuk sebuah sanggar tari modern di Kota Kediri. Ia memiliki banyak murid yang kerap tampil dalam event-event besar.
Berita Terkait : Mayat Pria Dalam Koper di Blitar Dimakamkan Tanpa Kepala
Senada dengan keluarga, murid-murid di sanggar tari Budi juga mengungkapkan pribadi korban yang baik. Menurut Shafira, ia adalah guru yang sabar dan tak pernah marah.
“Mas Budi itu baik, ramah, sabar, nggak pernah marah, orangnya tu lucu” katanya.
Baik keluarga dan muridnya tak menyangka Budi menjadi korban pembunuhan yang disertai mutiliasi itu karena mereka menilai Budi tak pernah memiliki masalah dan musuh.
Pihak keluarga terakhir berkomunikasi dengan Budi pada selasa sore kemarin. Korban berada di sanggar tarinya yang ada di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Jayabaya Kota Kediri untuk persiapan menghadapi tawaran menari.
Menurut informasi yang diterima keluarga dari teman korban, malam hari sekitar pukul 23.00 wib Budi sempat pamit keluar beli makanan tetapi tidak kembali. Dia membawa sejumlah uang sekolahan karena sebagai tenaga administrasi dan uang hasil penjualan dikedai kopi miliknya, serta satu unit sepeda motor scoopy yang kini hilang. (ydk/sam)
Baca Juga :