Banyuwangi (Jatimsmart.id) – Banyuwangi kembali meraih prestasi nasional, pasalnya setelah Desa Genteng Kulon dan Genteng Wetan masuk peringkat lima tertinggi status Indeks Desa Membangun (IDM) Mandiri Nasional, kini Desa Tamansari, Kecamatan Licin, masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). ADWI 2021 telah melewati serangkaian tahap kurasi.
BACA JUGA:
- Materia Medica, Wisata Edukasi Tanaman Herbal di Kota Batu
- Kemenkraf Diminta Segera Salurkan Bansos Bagi Pelaku Wisata
- Sandiaga Uno Ajak Ngopi Mas Abu, Dukung Potensi Wisata dan Industri Kreatif Kediri
Dari 1.831 peserta desa wisata yang mendaftar secara nasional, telah terkurasi 300 besar desa wisata, yang kemudian dikerucutkan menjadi 100 Besar. Setelah itu terpilih menjadi 50 besar desa wisata terbaik hasil kurasi para dewan kurator dan dewan juri.
ADWI merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kemenparekraf. Sebelumnya dua desa di Banyuwangi yakni Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Kecamatan Glagah dan Desa Wisata Tamansari, Kecamatan Licin, masuk 100 besar. Setelah melalui kurasi, Desa Tamansari terpilih masuk 50 besar.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf atas apresiasi terhadap geliat Desa Tamansari yang memang menjadi salah satu desa wisata unggulan Banyuwangi.
BACA JUGA:
- Gunung Semeru Masuk Ekspedisi Pariwisata Hijau Maraton 35 Gunung
- Angka Kasus Covid-19 Semakin Tinggi, Sejumlah Wisata di Jatim Tutup
- 4 Destinasi Wisata Indonesia Rasa Luar Negeri, Cobain Yuk!
“Kerja keras teman-teman di Desa Tamansari memang luar biasa. Selain wisata, desa tersebut juga menjadi rintisan awal program Smart Kampung di Banyuwangi yang mendorong berbagai kegiatan kreatif dan pelayanan berbasis teknologi informasi,” kata Ipuk.
Ipuk berharap, apresiasi ini menjadi pemantik semangat bagi seluruh elemen di Banyuwangi, terutama dalam upaya mendorong percepatan pengembangan kawasan kampung dan perdesaan dengan pendekatan pariwisata. (*)